Suara.com - Masalah rantai pasokan membuat penjualan Mercedes-Benz merosot 16 persen sepanjang April hingga Juni 2022.
Perusahaan asal Jerman ini mengatakan pengirimannya turun 25 persen di China dan 10 persen di Eropa. Sedangkan penjualan di Amerika Utara turun tiga persen selama periode tersebut.
"Kelangkaan chip semikonduktor berkontribusi pada penurunan 16 persen dalam penjualan untuk segmen kelas atas," jelas Mercedes-Benz seperti dikutip dari Jalopnik.
Namun, di tengah merosotnya penjualan, pembuat mobil berlogo three pointed star ini masih memiliki harapan. Pasalnya terdapat kenaikan di segmen mobil listrik.
Baca Juga: Wuling Paparkan Banyak Konsumen Tertarik dengan Mobil Listrik Dimensi Mungil
"Penjualan EQ hampir dua kali lipat menjadi 23.500 unit dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," jelas Mercedes-Benz.
Mercedes-Benz saat ini tengah mengembangkan kendaraan listrik untuk kebutuhan konsumen. Salah satu produk yang sedang dibuat adalah seri model EQ, mendapatkan pembaruan fitur dan teknologi canggih.
Sebagai tambahan informasi, perusahaan memberitahu bahwa saat ini beberapa produksi unggulan mengalami permintaan yang tinggi oleh pelanggannya.
Untuk itu, perusahaan memaksimalkan kebutuhan para pelanggan agar terpenuhi dan mendapatkan kendaraan yang diinginkan.
Baca Juga: Dampak Aktivitas Produksi Menurun, Pabrikan Mobil Listrik Rivian Pangkas Karyawan