Suara.com - Regulator keamanan mobil Amerika Serikat membatalkan proposal 2019. Isinya adalah memungkinkan carmaker menawarkan berbagai opsi audio untuk kendaraan listrik agar memiliki suara saat melaju di jalan raya.
Karena tidak beroperasi menggunakan mesin Internal Combustion Engine (ICE) maka mobil listrik hanya menghasilkan suara minimalis. Seringkali sulit terdengar dalam kecepatan rendah.
Menurut aturan kongres, pembuat mobil harus menambahkan nada kebisingan untuk kendaraan hybrid dan listrik saat melaju dalam kecepatan 30 km per jam. Fungsinya sebagai tanda terhadap pengguna jalan lain.
Melansir US News, lembaga keselamatan jalan raya Amerika Serikat (NHTSA) mengusulkan pada 2019 untuk memungkinkan produsen mobil memasang sejumlah suara yang dapat dipilih oleh pengemudi.
Baca Juga: Dampak Aktivitas Produksi Menurun, Pabrikan Mobil Listrik Rivian Pangkas Karyawan
"Proposal tidak akan diadopsi karena kurangnya data pendukung. Aturan tersebut memungkinkan produsen untuk membuat suara yang lebih tidak jelas, hanya menarik bagi sebagian kecil pemilik kendaraan listrik," tulis keterangan NHTSA.
Lebih lanjut dijelaskan, pada kecepatan yang lebih tinggi, suara bising dari ban, terpaan angin, dan faktor lainnya menghilangkan kebutuhan akan suara dari mobil listrik.
Sebagai contoh, pada Februari 2022 Tesla menarik sebanyak 578.607 unit kendaraan di Amerika Serikat. Alasannya pejalan kaki mungkin tidak dapat mendengar suara dari mobil yang mendekat karena pengguna salah menerapkan fungsi "Boombox".
Tesla mengatakan bahwa fungsi "Boombox" memungkinkan suara diputar melalui speaker eksternal saat kendaraan sedang bergerak dan membuat suara peringatan ke pejalan kaki jadi tidak terdengar.
Baca Juga: Masalah Perangkat Lunak Menghantui Volkswagen Group dalam Rencana Produksi Mobil Listrik
NHTSA memperkirakan bahwa peringatan kepada pejalan kaki akan mencegah 2.400 cedera setiap tahun pada 2020 dan merugikan industri otomotif sekitar 40 juta dolar Amerika Serikat (AS) per tahun karena pembuat mobil perlu menambahkan speaker eksternal untuk memenuhi persyaratan.
Sedangkan NHTSA memperkirakan bahwa kemungkinan kendaraan hybrid terlibat dalam kecelakaan pejalan kaki adalah 19 persen lebih tinggi dibandingkan kendaraan bertenaga bensin tradisional.
Tahun lalu, jumlah pejalan kaki yang tewas meningkat 13 persen menjadi 7.342 orang. Jumlah tertinggi sejak 1981. Jumlah pengendara sepeda motor yang tewas meningkat 5 persen menjadi 985 jiwa.