Dampak Aktivitas Produksi Menurun, Pabrikan Mobil Listrik Rivian Pangkas Karyawan

Rabu, 13 Juli 2022 | 13:26 WIB
Dampak Aktivitas Produksi Menurun, Pabrikan Mobil Listrik Rivian Pangkas Karyawan
Salah satu produk Rivian Automotive di kategori truck [Rivian Automotive via ANTARA News].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Chief Executive Officer (CEO) Rivian Automotive, R.J. Scaringe mengumumkan pengurangan karyawan untuk mengurangi biaya operasional yang harus dikeluarkan perusahaan.

"Kami telah menerapkan perubahan di seluruh Rivian, termasuk memprioritaskan program tertentu (dan menghentikan beberapa), menghentikan perekrutan non-manufaktur tertentu dan mengadopsi upaya penurunan biaya besar untuk mengurangi pengeluaran material dan biaya operasional," demikian tulis Scaringe dalam suratnya kepada karyawan, dikutip dari Carscoops.

Scaringe menambahkan, saat ini perusahaan berada dalam posisi yang baik secara finansial.

Pengunjung stand Amazon di Consumer Electronics Show (CES) 2020 di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat tengah mengamati truk listrik Rivian dengan integrasi Amazon Alexa , pada 7 Januari 2020 [AFP / Robyn Beck].
Consumer Electronics Show (CES) 2020 di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, tampak Amazon yang memajang salah satu unit listrik Rivian dengan integrasi Amazon Alexa [AFP / Robyn Beck].

Namun untuk memcapai tujuan perusahaan dibutuhkan fokus dan melihat apa yang menjadi prioritas.

Baca Juga: Masalah Perangkat Lunak Menghantui Volkswagen Group dalam Rencana Produksi Mobil Listrik

"Rivian tidak kebal terhadap keadaan ekonomi saat ini, dan kami perlu memastikan kami dapat tumbuh secara berkelanjutan," demikian bunyi kalimat selanjutnya.

Dalam surat resmi perusahaan tidak terdapat keterangan jumlah karyawan yang dipangkas. Namun sebuah laporan menunjukkan bahwa perusahaan melakukan pengurangan sebanyak lima persen.

Tercatat Rivian saat ini mempekerjakan 14.000 karyawan. Dengan demikian pengurangan yang dilakukan bisa mencapai 700 orang.

Meningkatkan produksi adalah tantangan terbesar yang dihadapi seluruh pembuat mobil saat ini. Salah satu masalah paling umum dialami pembuat mobil adalah pasokan chip semikonduktor.

Baca Juga: Maybach dan Mobil Listrik Sangat Populer, Penjualan Mercedes-Benz Turun Akibat Lockdown

Alhasil pabrikan harus memangkas jumlah produksi akibat masalah ketersedian komponen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI