Suara.com - Penggunaan oli yang tepat untuk kendaraan yang Anda miliki adalah hal wajib. Karena mesin kendaraan dan spesifikasinya berbeda-beda, maka tentu produk oli yang digunakan juga berbeda. Ini mengapa, penting bagi Anda untuk memahami pengertian kode pada oli yang ada di pasar saat ini.
Setidaknya sekarang ini di pasar nasional, terdapat tiga jenis kode oli berbeda yang dipasarkan. Mulai dari SAE, kemudian API, dan yang terakhir adalah JASO. Masing-masing kemudian memiliki kode lanjutan yang menunjukkan spesifikasi mesin kendaraan yang digunakan untuk produk oli tersebut.
Untuk lebih memahaminya, simak pengertian kode pada oli berikut ini.
1. Kode Oli JASO
Baca Juga: Maybach dan Mobil Listrik Sangat Populer, Penjualan Mercedes-Benz Turun Akibat Lockdown
Kode oli JASO sendiri adalah singkatan dari Japanese Automotive Standart Association. Lembaga ini bertugas mengecek kualitas oli yang diproduksi di negeri Sakura, agar ketika dipasarkan di pasar internasional benar-benar sesuai dengan kualitas yang ditawarkan.
Oli JASO sendiri khusus digunakan untuk produk sepeda motor. Idealnya di pasar akan ditemui oli JASO dengan MA dan MB, sebagai pembeda utama penggunaan kedua jenis oli ini.
JASO MA digunakan untuk motor dengan kopling basah, dan berguna agar kopling tidak selip saat motor dikendarai.
Oli JASO MB, di sisi lain, adalah oli untuk motor matic atau jenis kopling kering, yang membutuhkan gesekan lebih rendah dari motor dengan jenis kopling basah.
2. Kode Oli API
Baca Juga: Pamerkan Modifikasi Roda Dua, Sanur Motor Show Jadi Sarana Ekpresi Pencinta Otomotif
API singkatan dari American Petroleum Institute, yang mirip dengan lembaga Jepang di poin pertama tadi. Kode ini digunakan pada produk oli yang sudah dicek kualitasnya, dan lolos pada standar yang sudah ditentukan.
Kode API pada oli sendiri juga memiliki kode tertentu, yakni kode S dan C, kemudian diikuti alfabet lain di belakang kode tersebut. Kode S menunjukkan oli untuk mesin berbahan bakar bensin, dan kode C menunjukkan oli untuk mobil dengan mesin diesel.
Alfabet selanjutnya setelah kode tersebut akan menunjukkan kebaruan oli yang diproduksi. Semakin mendekati huruf Z, maka oli tersebut semakin baru. Hal ini bisa disesuaikan dengan usia mobil yang Anda gunakan.
3. Kode Oli SAE
SAE sendiri adalah singkatan dari Society of Automotive Engineer untuk memberikan keterangan pada tingkat kekentalan oli. Kodenya dijelaskan dalam kombinasi huruf dan angka, seperti misalnya SAE 10W-30, dan sebagainya.
Keterangan kodenya adalah sebagai berikut. Huruf dibelakang angka menunjukkan spesialisasi formulasi mesin, kode W menunjukkan Winter, dan kode lain menunjukkan musim panas. Angka paling depan adalah tingkat kekentalan oli pada suhu dingin, dan angka di belakang huruf adalah kekentalan oli pada saat mesin bekerja.
Lalu oli apa yang tepat untuk kendaraan Anda? Anda bias mengkonsultasikan hal ini dengan bengkel kepercayaan Anda. Setidaknya dengan mengetahui pengertian kode pada oli ini Anda sudah bisa memiliki bayangan mengenai oli mana yang tepat untuk kendaraan kesayangan Anda.
Kontributor : I Made Rendika Ardian