Mobil Listrik Tiga Baris Sesuai Selera Pasar Indonesia

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 12 Juli 2022 | 22:15 WIB
Mobil Listrik Tiga Baris Sesuai Selera Pasar Indonesia
Ilustrasi mobil listrik yang sedang melakukan pengisian daya. (Unsplash/dcbel)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat otomotif dan akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu berpendapat, mobil listrik yang dipasarkan di Indonesia sebaiknya memiliki kapasitas tiga baris kursi penumpang karena sesuai dengan selera masyarakat untuk memuat lebih banyak orang.

Yannes mengatakan, mobil listrik yang ideal tersebut antara lain bermodel multi purpose vehicle (MPV) atau sport utility vehicle (SUV). Namun ia juga menjelaskan, ada kalangan yang menyukai mobil lebih kecil (city car), misalnya anak muda.

“Compact MPV dan SUV dengan jok tiga baris. Di samping itu, untuk generasi yang lebih muda membutuhkan city car,” kata Yannes Martinus pada Selasa (12/7/2022) kepada Antara.

Selain faktor kapasitas angkut, pengajar mata kuliah Ergonomi Desain dan Desain Produk ITB itu mengatakan harga jual mobil listrik sebaiknya dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas, atau setidaknya bisa mendekati harga mobil dengan mesin bakar konvensional.

Baca Juga: Diproduksi di Cikarang, Berapa Kandungan Lokal Mobil Listrik Wuling?

"Harga inilah yang jadi masalah, pasar terbesar ada di-range Rp300 juta ke bawah," katanya.

Yannes juga menekankan pentingnya kapasitas baterai mobil listrik yang akan dipasarkan di Indonesia, khususnya kota-kota besar yang identik dengan kemacetan lalu lintas. Selain itu, pabrikan otomotif di Indonesia juga perlu memberikan dukungan perangkat pengisian daya listrik untuk rumah konsumen.

"Untuk range mobilitas harian memerlukan kendaraan pribadi untuk kebutuhan commuter dengan range dalam kota sekitar 80 kilometer per sekali charge,” ungkapnya.

Faktor lain yang dapat memacu minat masyarakat menggunakan kendaraan listrik adalah dorongan insentif dari pemerintah dalam bentuk subsidi atau potongan pajak.

Pemerintah beberapa negara, kata dia, memberikan subsidi pembelian mobil listrik yang cukup signifikan. Misalnya India sebesar Rp28 juta, Amerika Serikat Rp112 juta, Inggris Rp54 juta, dan Finlandia Rp30 juta.

Baca Juga: Sudah Bisa Dipesan, Ini Harga Wuling Air yang Bertenaga Listrik

"Jadi, pemerintah memang betul-betul ingin mendorong kemajuan pertumbuhan kepemilikan kendaraan listrik harus berani menanggung biaya potongan harga tersebut, mengingat harga termahal parts kendaraan listrik terletak pada harga baterainya yang bisa mencapai 30-40 persen dari harga kendaraan. Tanpa itu, program ini akan sulit untuk dapat berkembang,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI