Suara.com - Nama Elon Musk sebagai Chief Executive Officer (CEO) Tesla Incorporation dan SpaceX makin trending saat berniat meminang media sosial Twitter. Minatnya terhadap media sosial ini diberitakan sedemikian seru, hingga menjual sekian bagian saham perusahaan mobil listrik miliknya agar bisa segera memenuhi pembayaran kepemilikan Twitter.
Meski demikian, ia memberikan pernyataan bahwa Tesla Incorporation, termasuk pabrik Gigafactory yang tersebar di Amerika Serikat, China, serta Jerman, tetap dalam ruang lingkup pikirannya. Yaitu selama 24 jam setiap hari dalam setiap minggunya.
"Tesla ada di pikiran saya 24/7," demikian cuit Elon Musk dalam media sosial Twitter, seperti dikutip dari Indian Express.
Kabar terbaru, seperti dikutip dari The Independent, Inggris, lelaki lima anak itu disebutkan batal membeli Twitter.
Baca Juga: Tesla Gaet Samsung Jadi Pemasok Modul Kamera?
Apakah perusahaan mobil listrik dan ruang angkasa lebih ia pentingkan?
Alasan Elon Musk, seperti disebutkan pengacaranya disebabkan banyak masalah dalam kesepakatan pembelian media sosial senilai 44 miliar dolar Amerika Serikat (AS) itu.
Menurut pengacara Elon Musk, Twitter tampaknya telah membuat pernyataan palsu dan menyesatkan ketika memasuki Merger Agreement.
Kesepakatan antara Twitter dan Elon Musk sudah termasuk biaya perpisahan senilai 1 miliar dolar AS, yang harus dibayar jika kesepakatan tidak tercapai.
"Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Musk dan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger. Kami yakin kami akan menang di Delaware Court of Chancery," jelas Bret Taylor, Chairman Twitter, pada Sabtu (9/7/2022).
Baca Juga: Analis Perkirakan Kedigdayaan Tesla di Pasar Mobil Listrik Amerika Bakal Rampung pada 2025
Sebelumnya, Elon Musk berulang kali mengatakan bahwa eksekutif Twitter menyembunyikan data bot dan akun spam di platform. Twitter menyatakan bahwa perusahaannya hanya memiliki kurang dari lima persen akun bot dari pengguna aktifnya.
Akan tetapi Elon Musk tidak mempercayai besaran angka tadi sampai ia bisa memeriksanya sendiri.
Pengacara mengatakan bahwa Elon Musk telah meminta informasi terperinci cara Twitter menemukan akun spam dan akun palsu, dan menangguhkannya. Termasuk detail lebih lanjut tentang cara kerja bagi pengguna aktif harian.