Suara.com - Hyundai mengungkapkan bila krisis chip semikonduktor menjadi mimpi buruk bagi perusahaan.
Pembuat mobil asal Korea Selatan ini menyatakan bila masalah chip semikonduktor telah mempengaruhi penjualan bulanan Hyundai.
Data terbaru memperlihatkan bahwa penjualan Hyundai sepanjang Juni 2022 hanya mencapai 340.500 unit kendaraan. Angka ini turun dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai 356.631 unit.
Sementara bila melihat data penjualan Hyundai sepanjang Januari hingga Juni tahun ini mencapai 1,87 juta unit. Terjadi penurunan 7,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang menjual lebih dari 2 juta unit kendaraan.
Baca Juga: Transisi Produksi EV, Ola Kaellenius Prediksi Tahun Depan Masih Terjadi Krisis Chip Semikonduktor
Melansir Autoevolution, Hyundai sendiri telah mengkonfirmasi bahwa kekurangan chip semikonduktor berdampak besar pada produksi dan penjualan. Perusahaan belum bisa memastikan kapan krisis akan berakhir.
Seperti diketahui, masalah chip semikonduktor tidak hanya dialami oleh Hyundai. Hal serupa juga turut dirasakan oleh pembuat mobil lainnya.
Terbaru, Volkswagen mengumumkan untuk memangkas fitur blind spot atau titik buta dan fitur parkir mundur untuk sejumlah model yang dipasarkan di Australia. Keputusan ini disebabkan chip semikonduktor.
Pembuat mobil asal Jerman ini telah mengkonfirmasi akan mengirim mobil dengan pengurangan fitur. Perusahaan berjanji, pengurangan fitur hanya akan dilakukan selama enam bulan.
Model terdampak di antaranya Volkswagen Polo Style 2023, Volkswagen T-Cross Style, T-Roc Style dan R-Line, Volkswagen Tiguan Allspace, Volkswagen Passat, dan Volkswagen Arteon.
Baca Juga: Hadapi Krisis Chip Semikonduktor, Suzuki Indonesia Gunakan Strategi Lokalisasi Komponen