Suara.com - Kasus pencurian catalytic converter belakangan ini kian marak. Uniknya, meski peranti yang terkoneksi pada knalpot ini diaplikasikan pada sistem saluran gas buang mobil dan motor, rata-rata korbannya para pemilik mobil.
Melansir laman Deltalube, hal ini disebabkan catalytic converter pada mobil berupa komponen tersendiri, sehingga bisa dilepas secara terpisah. Alhasil lebih mudah dicuri.
Beda dengan catalytic converter pada sepeda motor yang menyatu dengan keseluruhan knalpot, sehingga lebih menyulitkan pada proses pencuriannya.
Alasan apakah yang membuat catalytic converter mobil begitu berharga dan jadi incaran maling?
Baca Juga: Menyetir Mobil Pick-up, Kenangan Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw Merintis Polda Papua Barat
Catalytic converter dalam rangkaian sistem knalpot berfungsi untuk menyaring gas buang hasil pembakaran dan mengubahnya menjadi emisi yang lebih ramah.
Memanfaatkan sebuah filter berukuran mikron, komponen ini mengubah gas buang berupa karbon monoksida (CO), hidrokrabon yang tidak terbakar (HC) dan nitrogen oksida (NOx) menjadi karbon dioksida (CO2), nitrogen (N2) dan uap air (H2O) yang lebih ramah lingkungan.
Setelah mesin dinyalakan, gas buang yang beracun itu menuju pipa knalpot dan melewati catalytic converter. Ruang dalamnya didesain seperti sarang lebah yang terbuat dari keramik yang dilapisi katalis seperti platinum, palladium, dan rhodium. Dengan temperatur sekitar 420 derajat Celsius, katalis itu mengubah gas beracun itu tadi menjadi oksigen, karbon dioksida dan air.
Jadi kandungan platinum, palladium, dan rhodium inilah yang diincar para pencuri. Ketiga logam ini memiliki harga yang selangit. Harga per ons platinum saat ini, bisa mencapai 906 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 13 jutaan.
Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik Tata Motors Tumbuh di Atas 100 Persen, Sekarang Pasang Target 50 Ribu Unit
Sementara palladium lebih mahal lagi, yaitu mencapai 1.800 dolar AS atau setara Rp 26 jutaan per onsnya. Rhodium jadi yang paling mahal, dengan harga per ons menyentuh harga 14.000 dolar AS atau setara Rp 207 jutaan!
Tidak heran bukan, bila jadi incaran maling?