Suara.com - Rencana pembatasan penggunaan BBM Pertalite dengan nilai oktan 90 sebenarnya tidak perlu membuat pemilik kendaraan khawatir.
Pasalnya, pabrikan biasanya sudah merekomendasikan BBM yang sesuai dengan tipe mesin yang digunakan. Dengan demikian mesin bisa lebih awet dan sistem pembakaran yang ada juga bisa lebih optimal.
"Penggunaan bensin sesuai rekomendasi pabrikan sangat penting artinya bagi kendaraan supaya dapat bekerja dengan baik. Mesin yang prima dan efisien membuat tenaganya dapat disalurkan dengan mudah dan menjaga konsumsi bensin tetap irit, dan menghindari masalah pada mesin di kemudian hari," jelas kata Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000, dalam keterangan tertulis sebagaimana diterima Suara.com.
Berikut tips pemakaian BBM agar mesin awet sesuai rekomendasi pabrikan:
Baca Juga: Sebanyak 50 Ribu Kendaraan di Tanah Air Terdaftar untuk Dapatkan BBM Subsidi
Sesuaikan Nilai Oktan BBM dan Mesin
- Pemanfaatan BBM sesuai rekomendasi pabrikan bertujuan untuk kesempurnaan proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin. Seperti diketahui, mesin mobil modern memiliki rasio kompresi yang tinggi. Bahkan untuk mobil LCGC sejenis Daihatsu Agya sekalipun telah memiliki rasio kompresi di atas 10;1 dan membutuhkan bensin dengan RON 92.
- Sedangkan BBM dengan nilai oktan yang lebih rendah memiliki sifat mudah terbakar, sehingga jika dipakai pada mesin modern Toyota malah akan terbakar sendiri sebelum busi memercikkan api sesuai siklus kerja mesin alias knocking.
- Efeknya beragam mulai dari penggunaan BBM yang tak efisien, mobil kehilangan performa sampai pada gangguan mesin seperti knocking.
- Bila dibiarkan menggunakan BBM yang tak sesuai rekomendasi, dalam jangka panjang mesin lebih cepat kelelahan, sehingga mempercepat proses kerusakan komponen di dalamnya. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu memanfaatkan bensin dengan nilai oktan sesuai rekomendasi parbikan.
- Artinya pemilik mobil tidak akan rugi ketika mengisi BBM sesuai rekomendasi. Bahan bakar yang sesuai akan membantu meningkatkan efisiensi mesin yang berujung pada penghematan bahan bakar. Tenaga yang sesuai spesifikasi masin juga membuat pemilik tidak perlu memaksakan menekan pedal gas yang membuat boros BBM.
- Kondisi mesin yang terjaga membuatnya lebih tahan lama sehingga mudah dalam perawatan. Gabungkan semua keuntungan tersebut, biaya operasional mobil dalam jangka panjang akan terasa lebih ringan dan memberikan kenyamanan berkendara.
Servis Berkala Mencegah Mesin Ngelitik
- Selain memakai bahan bakar yang sesuai kebutuhan dapur pacu, cara lain untuk mencegah mesin mobil ngelitik atau knocking adalah dengan servis berkala secara teratur setiap 6 bulan sekali. Ketika servis berkala, setelan ECU mesin akan diatur supaya dapat bekerja seideal mungkin guna menjaga efisiensi mesin.
- Semua komponen pendukung seperti filter-filter mesin, busi, dan onderdil lainnya akan dibersihkan dan diganti jika sudah tidak layak pakai atau waktunya diganti. Tahapan uji emisi gas buang dijalankan sebagai indikator pendukung apakah kondisi mesin sudah prima.