Suara.com - Guanyu Zhou, driver Formula 1 (F1) pertama dari China menyatakan bahwa halo, sistem perlindungan kepala yang diterapkan di balap single seater tercepat di dunia sukses menyelamatkannya dalam tabrakan.
Yaitu saat jet darat tim Alfa Romeo yang dibesutnya menghantam pagar pembatas Sirkuit Silverstone dalam F1 GP Inggris 2022, Minggu (3/7/2022).
Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, balapan dihentikan setelah terjadi sejumlah insiden balapan beruntun di lap pembuka usai bendera start berkibar.
"Saya baik-baik saja, semua aman," cuit Guanyu Zhou di Twitter setelah menjalani pemeriksaan medis.
Baca Juga: Transisi Produksi EV, Ola Kaellenius Prediksi Tahun Depan Masih Terjadi Krisis Chip Semikonduktor
"Halo menyelamatkan saya hari ini. Terima kasih semuanya atas pesan kalian yang hangat," lanjutnya.
Halo adalah peranti safety berbahan titanium yang diperkenalkan ke F1 pada 2018, meski ditentang sejumlah driver. Pasalnya desain pelindung ini disematkan pada kokpit terbuka. Mengurangi keleluasaan pandang bahkan bikin pusing. Seperti pernah diungkapkan oleh salah satu driver senior Sebastian Vettel.
Namun demikian, keputusan pemasangan halo mendapat pujian setelah terbukti menyelamatkan nyawa pebalap dalam sejumlah insiden kecelakaan serius yang terjadi belakangan ini.
Marshal dan kru di lapangan segera mengevakuasi Guanyu Zhou dari tunggangannya yang terbalik dalam kecepatan tinggi, sebelum melintasi gravel dan terlempar ke pagar pembatas tikungan pertama.
Baca Juga: Carlos Tavares Perkirakan Dua Tahun Mendatang Bisa Terjadi Krisis Baterai Kendaraan Listrik
Sejumlah foto menunjukkan jet daratnya bersandar pada sudut di ruang antara pagar dan penghalang dengan halo yang melindungi helm driver.
Driver tim Mercedes, George Russell keluar dari tunggangannya usai terlibat collision dengan Guanyu Zhou dan berlari ke arah jet darat rivalnya itu untuk memeriksa driver rookie itu.
"Saya dikelilingi tunggangan para kompetitor dan hal yang saya tahu setelah itu saya tersenggol, saya berada di samping Zhou dan terjadilah tabrkan," jelas George Russell.