Suara.com - Pasar kendaraan roda dua Italia di paruh tahun ini mengalami stagnasi. Mencapai -1,8 persen dari angka keseluruhan untuk sepeda motor, skuter, dan moped. Sementara produk terjual mencapai 40.871 unit. Demikian dilaporkan dalam rilis resmi ANCMA atau Asosiasi Industri Kendaraan Roda Dua Italia, sebagaimana diterima Suara.com.
Disebutkan bahwa penjualan skuter berada di wilayah negatif sejak Februari 2022, kehilangan pasar sekitar 6,7 persen, dan tercatat laku 21.144 unit.
Sementara sepeda motor roda dua non skuter dan non-listrik menunjukkan penurunan 3 persen, dengan unit terjual mencapai 16.124 kendaraan.
Kebalikannya, pasar kendaraan listrik mencatat perolehan cemerlang, yaitu + 53,1 persen untuk pemasaran 3.603 unit.
Baca Juga: Bertema "Ride a Better Lifestyle", IMOS 2022 Siap Bagikan Perkembangan Industri Sepeda Motor Terkini
Sementara penjualan kumulatif tahunan juga sejalan dengan angka bulanan. Yaitu stabil di angka (minus) -2 persen dibandingkan paruh pertama 2021. Tanda minus hanya untuk skuter, yang kehilangan 10,9 persen, sama dengan 82.021 kendaraan yang terdaftar.
Di sisi lain, kinerja sepeda motor cukup baik, dengan jumlah kendaraan 79.162 kendaraan dan tumbuh sebesar 6,1 persen. Performa moped tetap prima, dengan pertumbuhan 19,8 persen dan penjualan sebanyak 11.643 unit.
Dan paling seru tentunya menyimak pasar kendaraan roda dua bertenaga listrik, didorong beberapa pesanan dan efek insentif.
Pertumbuhan mencapai 152,3 persen, sama dengan 3.561 kendaraan yang terdaftar. Kumulatif ini mendekati dua kali lipat dibandingkan periode yang sama di 2021, yang mencatat peningkatan sebesar 82,2 persen dan penjualan mencapai 9.171 unit kendaraan roda dua tenaga listrik.
"Kesulitan pasokan yang dihadapi sektor kami adalah kondisi pasar belum menunjukkan potensi penuh dan insentif pembelian belum efektif. Namun, permintaan kendaraan roda dua di Italia cukup besar dan kami sangat meminta Pemerintah untuk mendukungnya di masa mendatang," papar Paolo Magri, President Confindustria ANCMA.
Menurutnya, mengarahkan semua alokasi insentif untuk sepeda motor listrik saja dan mengoreksi ketentuan Rancangan Undang Undang asuransi sepeda motor antara Penanggung untuk Kompensasi Langsung belum cukup.
Mesti ada langkah untuk membatasi persaingan dan meningkatkan biaya mengasuransikan kendaraan, demikian dipaparkannya.
"Kami harap Pemerintah mengalokasikan dana insentif sepenuhnya untuk listrik dan untuk menghindari kenaikan polis asuransi yang terkandung dalam RUU tadi," pungkas Paolo Magri.