Carlos Tavares Perkirakan Dua Tahun Mendatang Bisa Terjadi Krisis Baterai Kendaraan Listrik

Sabtu, 02 Juli 2022 | 09:40 WIB
Carlos Tavares Perkirakan Dua Tahun Mendatang Bisa Terjadi Krisis Baterai Kendaraan Listrik
CEO Stellantis Carlos Tavares [Stellantis via ANTARA].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sulitnya mendapatkan bahan baku baterai mobil listrik yang memadai telah membuat transisi menuju kendaraan elektrifikasi atau Electric Vehicle (EV) menjadi lebih lambat.

Chief Executive Officer (CEO) Stellantis, Carlos Tavares memperkirakan kekurangan baterai kendaraan listrik akan melanda industri otomotif pada 2024-2025.

Sebab pembuat mobil akan terus meningkatkan penjualan kendaraan listrik sambil membangun pabrik baterai baru.

Apa itu Uni Eropa  (Pixabay)
Negara-negara Uni Eropa. Sebagai ilustrasi (Pixabay)

Sementara itu, Uni Eropa atau European Union (EU) telah mengeluarkan aturan agar mobil baru yang dijual mulai 2035 sepenuhnya bebas emisi. Dengan aturan ini, para pembuat mobil tidak lagi diperbolehkan menjual mobil dengan mesin pembakaran internal.

Keputusan Uni Eropa untuk menghapus mobil bermesin pembakaran hanya dalam waktu singkat ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pembuat mobil.

Volkswagen menilai ketersedian baterai untuk menyambut era mobil listrik akan menjadi hambatan tersendiri.

"Hambatan yang lebih menakutkan adalah membuat baterai yang cukup untuk menyokong daya pada mobil listrik," kata Arno Antlitz, Chief Financial Officer Volkswagen, dikutip dari US News.

Komisi Eropa pertama kali mengusulkan paket penghapusan produksi mobil bermesin konvensional di musim panas lalu. Tujuannya memangkas emisi pemanasan planet dekade ini.

Baca Juga: Mercedes-Benz Persiapkan Jaringan 4 Pabrik Mobil Listrik

Kesepakatan dalam bentuk proposal itu kelak akan menjadi undang-undang Uni Eropa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI