Suara.com - BMW berusaha menaikkan jumlah produksi mobil listrik untuk pasar otomotif China dengan membangun pabrik baru di Shenyang.
Dengan menambah investasi sebesar 15 miliar yuan, perusahaan asal Jerman ini berharap mampu mempercepat produksi kendaraan listrik agar bisa bersaing dengan perusahaan mobil listrik Amerika Serikat yang memiliki pabrik besar di China, Tesla.
Melansir Auto News, fasilitas perakitan ketiga di Negeri Tirai Bambu ini diharapkan dapat meningkatkan produksi tahunan BMW di pasar mobil terbesar dunia menjadi 830.000 unit kendaraan dari 700.000 unit pada 2021.
Berdasarkan data China Association of Automotive Manufactures, hampir seperempat mobil yang dijual di China dalam lima bulan pertama tahun ini ditenagai oleh baterai.
Baca Juga: Biaya Perawatan Mobil Listrik DFSK Dijamin Pantang Bikin Kantong Bolong
BMW sendiri berhasil menjual sebanyak 208.507 kendaraan di China sebagai pasar terbesarnya di kuartal pertama. Meski demikian, terjadi penurunan penjualan sebesar 9,2 persen dari tahun sebelumnya.
Dengan adanya tambahan fasilitas perakitan, Bayerische Motoren Werke atau BMW rencananya akan merilis BMW i3 sebagai produk pertama mereka.
Selain itu, BMW juga berencana untuk meningkatkan jangkauan kendaraan listrik untuk pasar China menjadi 13 model pada tahun depan.
Sejauh ini Tesla dan BYD masih menjadi pabrikan penjual mobil listrik paling dominan dengan penjualan lebih dari dua kali lipat dari tahun lalu. Sebaliknya, mobil berbahan bakar fosil buatan General Motors dan Volkswagen tertinggal di belakang.
Baca Juga: Hyundai Sedang Kembangkan Mobil Listrik Mini dengan Harga Murah