Suara.com - PT PLN (Persero) berkomitmen mendukung percepatan konversi kendaraan dari bahan bakar minyak ke listrik sebagai upaya mencapai target netralitas karbon di Indonesia.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa langkah ini untuk mempercepat transisi energi bersih, menekan impor dan subsidi bahan bakar minyak, serta menghemat devisa negara.
"Konversi ini juga salah satu langkah untuk kami semakin mandiri dalam ketahanan energi, karena berpindah dari energi berbasis impor ke berbasis domestik," kata Darmawan dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat (24/6/2022).
Tahun ini, PLN menyiapkan 400 unit sepeda motor listrik yang akan digunakan sebagai kendaraan operasional sekaligus kampanye kendaraan listrik ke masyarakat.
Baca Juga: Targetkan 6 Juta Motor Listrik Beredar di 2025, Kementerian ESDM Genjot Program Konversi
Darmawan mengungkapkan bahwa sepeda motor listrik itu memiliki logo PLN dan Kementerian ESDM, sehingga banyak masyarakat akan melihat kendaraan itu. Apabila permintaan semakin tinggi, biaya konversi bisa lebih murah.
Menurutnya, kendaraan listrik bisa mengurangi emisi karbon mengingat salah satu kontribusi emisi karbon terbesar hari ini berasal dari sektor transportasi.
Darmawan menyampaikan bahwa emisi satu liter bahan bakar minyak lebih besar daripada emisi karbon yang dihasilkan oleh bahan bakar listrik, sehingga kendaraan listrik juga berfungsi dalam mengurangi emisi karbon.
Selain turut aktif dalam melakukan konversi motor BBM ke motor listrik ini, PLN juga memastikan infrastruktur kelistrikan untuk mendukung kendaraan listrik di Indonesia tersedia.
Dukungan PLN melalui penyediaan infrastruktur kelistrikan melalui stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) dan home charging station.
Baca Juga: Hadirkan Sepeda Motor Listrik, Oyika Terapkan Sistem Battery Swap
Sampai Mei 2022, PLN telah menyediakan 90 unit SPBKLU untuk mempermudah para pemilik motor listrik untuk mengisi daya. Sementara untuk SPKLU, PLN telah menghadirkan 129 unit SPKLU yang terdiri dari SPKLU fast charging dan ultra fast charging yang tersebar di 98 titik.
"Pada tahun ini, kami mengalokasikan dana untuk menambah 40 unit SPKLU untuk mempermudah masyarakat mengisi kendaraan listriknya," kata Darmawan.
Sejak lama PLN juga telah membangun stasiun penyediaan listrik umum (SPLU) di titik-titik strategis publik. Perseroan juga memberikan banyak insentif dengan diskon tambah daya untuk para pemilik kendaraan listrik dan juga diskon 30 persen pemakaian listrik saat malam hari.
Langkah-langkah yang dilakukan ini merupakan upaya PLN untuk mendukung penurunan emisi dan menghadirkan kehidupan yang lebih baik.
Di sela sidang Kelompok Kerja Transisi Energi atau Energy Transition Working Group (ETWG) G20 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (24/6). PLN berkolaborasi dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Pertamina untuk mempercepat konversi sepeda motor berbahan bakar minyak ke motor listrik.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PLN, Pertamina, dan Kementerian ESDM.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan pemerintah terus menggenjot penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia dengan target ada 6 juta motor listrik yang beroperasi pada tahun 2025.
"Melalui kerja sama yang disepakati hari ini, kami berharap target 6 juta motor listrik ada di Indonesia bisa segera terpenuhi pada tahun 2025," kata Ego.
Sepanjang 2022, Kementerian ESDM bakal melakukan konversi motor BBM ke motor listrik sebanyak 1.000 unit. Pemerintah menargetkan akan ada 13 juta motor listrik dari motor listrik baru maupun hasil konversi dalam satu dekade ke depan.
Ego berharap program konversi ini dapat menjadi daya tarik untuk mendorong tumbuhnya industri kendaraan bermotor listrik di Indonesia yang mandiri. Selain itu, dengan semakin tingginya minat masyarakat terhadap kendaraan listrik juga bisa meningkatkan daya saing industri dalam negeri. [Antara]