Suara.com - Krisis chip semikonduktor yang berlangsung di masa awal pandemi COVID-19 dan terus bergulir hingga kini telah melahirkan bermacam strategi di kalangan carmaker.
Salah satu jurus para produsen otomotif adalah mengurangi atau memangkas fitur pendukung untuk mengurangi kebutuhan chip semikonduktor.
Dikutip dari kantor berita Antara, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menerapkan langkah yang dinilai bisa menjadi solusi untuk mencegah kendala produksi. Terutama untuk kendaraan.
"Sekarang ini sedang ramai isu chip semikonduktor yang ada pengaruhnya di industri otomotif maupun industri lain yang menggunakan komponen ini. Suzuki sudah lakukan langkah-langkah strategis seperti salah satunya melakukan lokalisasi komponen," jelas Dony Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales.
Menurutnya, salah satu strategi dalam menghadapi isu krisis chip semikonduktor adalah melakukan lokalisasi komponen.
![Ilustrasi chip. [Bru-nO/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/03/15/14769-ilustrasi-chip.jpg)
Salah satu contohnya bisa disimak pada mobil andalan PT SIS di kategori Low Multi-Purpose Vehicle atau Low MPV. Baik Suzuki Ertiga dan All-New Suzuki Ertiga Hybrid sudah memiliki lebih dari 80 persen komponen lokal di dalamnya.
All-New Suzuki Ertiga Hybrid yang mengusung teknologi hybrid diupayakan terus meningkatkan komponen lokal dan menunjang program pemerintah yakni Low Carbon Emision Vehicle (LCEV).
Lewat penggunaan komponen lokal pula, harga kendaraan bisa lebih terjangkau karena nantinya akan mendapatkan insentif pajak.
Baca Juga: Krisis Chip Semikonduktor, Volkswagen Pasarkan Sejumlah Model dengan Pengurangan Fitur
"Jika dilokalkan, supply chain menjadi lebih cepat. Kalau produksi di sini, tidak ada delivery, delivery time, dan secara produksi juga lebih responsif. Target lokalisasi secepatnya. Makin cepat makin bagus karena tidak tergantung beberapa faktor yang unmanageable," urai Donny Saputra.