Suara.com - Krisis chip semikonduktor yang berlangsung di masa awal pandemi COVID-19 dan terus bergulir hingga kini telah melahirkan bermacam strategi di kalangan carmaker.
Salah satu jurus para produsen otomotif adalah mengurangi atau memangkas fitur pendukung untuk mengurangi kebutuhan chip semikonduktor.
Dikutip dari kantor berita Antara, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menerapkan langkah yang dinilai bisa menjadi solusi untuk mencegah kendala produksi. Terutama untuk kendaraan.
"Sekarang ini sedang ramai isu chip semikonduktor yang ada pengaruhnya di industri otomotif maupun industri lain yang menggunakan komponen ini. Suzuki sudah lakukan langkah-langkah strategis seperti salah satunya melakukan lokalisasi komponen," jelas Dony Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales.
Baca Juga: Krisis Chip Semikonduktor, Volkswagen Pasarkan Sejumlah Model dengan Pengurangan Fitur
Menurutnya, salah satu strategi dalam menghadapi isu krisis chip semikonduktor adalah melakukan lokalisasi komponen.
Salah satu contohnya bisa disimak pada mobil andalan PT SIS di kategori Low Multi-Purpose Vehicle atau Low MPV. Baik Suzuki Ertiga dan All-New Suzuki Ertiga Hybrid sudah memiliki lebih dari 80 persen komponen lokal di dalamnya.
All-New Suzuki Ertiga Hybrid yang mengusung teknologi hybrid diupayakan terus meningkatkan komponen lokal dan menunjang program pemerintah yakni Low Carbon Emision Vehicle (LCEV).
Lewat penggunaan komponen lokal pula, harga kendaraan bisa lebih terjangkau karena nantinya akan mendapatkan insentif pajak.
Baca Juga: Krisis Chip Semikonduktor Diprediksi Akan Segera Berakhir
"Jika dilokalkan, supply chain menjadi lebih cepat. Kalau produksi di sini, tidak ada delivery, delivery time, dan secara produksi juga lebih responsif. Target lokalisasi secepatnya. Makin cepat makin bagus karena tidak tergantung beberapa faktor yang unmanageable," urai Donny Saputra.
"Dengan lakukan lokalisasi, faktor yang tidak bisa dikontrol menjadi lebih terminimalisir. Terlepas dari dapatnya insentif pemerintah, di sisi strategi perusahaan kami juga melihat itu lebih menguntungkan buat kami," tambahnya.
Dengan kapasitas produksi kendaraan ramah lingkungan seperti mobil hybrid dan listrik yang tinggi, ditambah harga yang terjangkau karena komponen lokal, Suzuki Indonesia berharap hal ini juga mengakselerasi edukasi dan ketertarikan masyarakat.
Sehingga semuanya bisa melangkah sejalan atau bersama-sama.
"Infrastrukturnya jalan, permintaan market, edukasi dan pengenalan teknologinya juga jalan bersamaan. Sehingga ada ketertarikan industri di situ, berkaitan dengan teknologi ini," tandas Dony Saputra.
"Dan kalau bicara soal economic scale of business-nya masuk, banyak yang main di situ, maka teknologi di situ akan semakin affordable," pungkasnya soal produk tenaga listrik dengan harga terjangkau.