Hasil Investigasi Kecelakaan Maut Balikpapan, KNKT: Sopir Libas Turunan dengan Gigi 3

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 23 Juni 2022 | 13:11 WIB
Hasil Investigasi Kecelakaan Maut Balikpapan, KNKT: Sopir Libas Turunan dengan Gigi 3
KNKT mengumumkan hasil investigasi kecelakaan maut di Muara Rapak, Kalimantan Timur pada Kamis (23/6/2022). Foto: Kondisi salah satu mobil korban kecelakaan maut di turunan Muara Rapak, Balikpapan. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap hasil investigasi terhadap kecelakaan yang dialami truk dan sejumlah kendaraan di Muara Rapak Balikpapan, Kalimantan Timur pada Januari 2022.

Plt Kepala Sub Komite Investigasi Lalu Lintas Angkutan Jalan KNKT, Ahmad Wildan menyampaikan bahwa terdapat sejumlah penyebab kecelakaan, di antaranya kegagalan pengemudi dalam mengantisipasi kondisi jalan yang berupa turunan panjang.

"Pengemudi gagal mengantisipasi hazard pada jalan berupa turunan panjang dengan memanfaatkan teknologi yang dipersiapkan oleh otomotif," kata Wildan dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Wildan menjelaskan berdasarkan analisisi kejadian ditemukan bahwa pengemudi truk menggunakan gigi 3 di jalan menurun, sehingga kondisi tersebut akan membuat pengemudi melakukan pengereman panjang dan berulang.

Baca Juga: Detik-detik Seusai Kecelakan Bus Maut di Tabanan, Deretan Mobil Dan Motor Ringsek di Jalanan

Dalam investigasinya, tidak ditemukan masalah dalam sistem pengereman pada truk dengan Nomor Polisi KT 8534 AJ tersebut. Namun demikian, ditemukan kondisi tekanan angin pada tabung angin rem hanya sebesar 5 bar dari ambang batas minimal adalah 6 bar dan celah kampas di atas 2mm dari ambang batas sebesar 0,4 hingga 0,6mm.

Ia mengungkapkan dalam kondisi normal celah antara kampas dan tromol tidak bermasalah, namun saat digunakan secara berulang maka akan mempercepat penurunan tekanan angin.

Kemudian, tekanan angin yang berada di bawah ambang batas menyebabkan pengemudi kesulitan menekan pedal rem karena bantuan pneumatic untuk mendorong miyak rem sudah tidak ada.

"Memindahkan ke gigi rendah dalam posisi ini sangat tidak mungkin karena syncromesh tidak akan merespons. Rem tangan juga tidak akan menolong," ujarnya seperti dilansir dari Antara.

Wildan menambahkan jalan dengan kontur berbukit dengan panjang landai sangat berisiko bagi kendaraan besar mengalami kegagalan menanjak maupun mengerem.

Baca Juga: Satu Bulan Berjuang Dalam Perawatan Pasca Lakamaut Muara Rapak, Muhammad Yamin Pengemudi Ayla Meninggal

"Karakteristik lalu lintas yang bercampur antara kendaraan besar dan kendaraan kecil dapat meningkatkan fatalitas pada saat terjadi kecelakaan," pungkasnya.

Insiden kecelakaan maut di Simpang Rampak Balikpapan, Kalimantan Timur terjadi pada 21 Januari 2022. Kecelakaan tersebut disebabkan oleh sebuah truk besar yang melaju kencang, kemudian menghantam deretan motor dan mobil yang berhenti di persimpangan. Kecelakaan maut itu menewaskan setidaknya 4 orang dan puluhan lainnya terluka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI