Toyota Sepakati Kerja Sama untuk Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik

Rabu, 22 Juni 2022 | 19:07 WIB
Toyota Sepakati Kerja Sama untuk Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik
Toyota Prius PHEV di GIIAS 2021. Sebagai ilustrasi salah satu produk elektrifikasi Toyota [Suara.com/CNR ukirsari].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Toyota dikabarkan telah menjalin kesepakatan dengan Redwood Materials, sebuah perusahaan daur ulang baterai yang dipimpin oleh salah satu pendiri Tesla. Tujuannya untuk mengumpulkan dan mendaur ulang baterai kendaraan listrik

Melalui kerja sama ini, nantinya kedua perusahaan akan mengumpulkan baterai lama dan meleburnya guna memgambil bahan baku baterai untuk diolah menjadi baterai baru.

Lokasi baterai di mobil listrik Toyota bZ4X. Sebagai ilustrasi [Toyota Global].
Lokasi baterai di mobil listrik Toyota bZ4X. Sebagai ilustrasi [Toyota Global].

Melansir The Verge, nantinya Redwood Materials secara khusus akan mendaur ulang anoda dan katoda yang merupakan dua komponen utama sel baterai kendaraan listrik. 

Tujuan utamanya adalah menciptakan rantai pasokan baterai yang kemudian digunakan pada kendaraan baru.

Baca Juga: Rombongan Cristiano Ronaldo Alami Kecelakaan, Bugatti Veyron Seharga Rp 23 Miliar Jadi Korban

Selanjutnya baterai nantinya bisa digunakan pada kendaraan listrik Toyota generasi pertama yang berusia lebih dari 20 tahun dan mendekati akhir masa pakai. 

Baterai mobil listrik hasil kemitraan Volvo-Northvolt [Volvo via ANTARA].
Baterai mobil listrik hasil kemitraan Volvo-Northvolt [Volvo via ANTARA].

Sebagai informasi, kerja sama daur ulang yang dilakukan Redwood Materials tidak hanya terbatas dengan Toyota. Sebelumnya perusahaan telah menjalin kerja sama dengan Ford dan Volvo untuk hal serupa.

Perusahaan ini telah menerima sekitar enam gigawatt baterai per tahun untuk didaur ulang. Redwood berharap dapat memproduksi komponen baterai hingga 100 GWh pada 2025 dan lima kali lipat di 2030.

Melakukan daur ulang baterai saat ini mungkin menjadi pilihan paling masuk akal bagi beberapa pembuat mobil. Mahalnya investasi yang harus dilakukan untuk mengembangkan baterai mobil listrik menjadi alasan utamanya.

Baca Juga: Tesla Digugat Mantan Karyawan Karena Tindak Pemutusan Hubungan Kerja Massal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI