Suara.com - Redwood Materials Incorporation menyatakan bahwa Toyota Motor Corporation Jepang bergabung dalam inisiatif daur ulang dan remanufaktur baterai Electric Vehicle (EV) yang komprehensif.
Dikutip kantor berita Antara dari Reuters pada Rabu (22/6/2022), Redwood Materials Incorporation adalah start-up asal Amerika Serikat dengan mitra perusahaan-perusahaan raksasa.
Antara lain carmaker Ford Motor Company, dan pembuat baterai EV Panasonic Holdings Corporation.
Bersama dua perusahaan tadi, Redwood Materials sedang membangun ekosistem baterai loop tertutup yang bertujuan memangkas biaya mobil listrik. Caranya dengan mengurangi ketergantungan pada bahan impor sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Perusahaan berusia lima tahun ini fokus pekerjaan awal di kawasan seluas 175 hektare di Nevada utara. Rencananya membangun kompleks lain di Amerika Serikat bagian tenggara.
Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Redwood Materials Incorporation, JB Straubel adalah salah satu pendiri carmaker tenaga listrik Tesla Incorporation.
Dalam sebuah wawancara yang dikutip Reuters, ia memaparkan tentang fasilitas baru Redwood Materials yang mampu memasok baterai senilai 1,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) kepada pabrik Toyota di North Carolina.
Serta pabrik baterai yang direncanakan Ford Motor Company dan SK On di Tennessee dan Kentucky. SK On adalah anak perusahaan dari SK Innovation Co Ltd Korea Selatan.
Redwood Materials meningkatkan produksi komponen anoda dan katoda menjadi 100 gigawatt-jam pada 2025, cukup untuk memasok baterai sejumlah 1 juta EV per tahun.
Lalu menjadi 500 GWh di 2030, cukup untuk memasok 5 juta EV per tahun atau lebih.
Baca Juga: Pabrik Baterai Motor dan Mobil Listrik Bakal Menjadi Penyumbang Investasi Terbesar di Kendari