Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yakoob Bahas Penggunaan Mobil Listrik dalam Acara Skala Besar di Forum COP27

Rabu, 22 Juni 2022 | 06:26 WIB
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yakoob Bahas Penggunaan Mobil Listrik dalam Acara Skala Besar di Forum COP27
Genesis G80 mengantar Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja di Jawa Tengah. Sebagai ilustrasi [Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Malaysia akan mengusulkan penggunaan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) dalam penyelenggaraan acara skala besar dalam Conference of Parties (COP) ke-27 atau COP27 di Mesir (6-18/11/2022).

Dikutip kantor berita Antara dari Bernama, Selasa (21/6/2022), Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yakoob akan memimpin delegasi Malaysia ke Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim ke-27 (COP27) di Sharm El-Sheikh, Mesir.

"Komitmen dan upaya pemerintah dalam memelopori agenda perubahan iklim juga akan berlanjut melalui partisipasi negara dalam konvensi tersebut," jelas Perdana Menteri Ismail Sabri Yakoob.

Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob (foto: Antara)
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yakoob  [ANTARA]

Ia menuturkan, sejalan aspirasi "Keluarga Malaysia Berkelanjutan", pemerintah federal bersama pemerintah negara bagian dan pemangku kepentingan lainnya akan terus bekerja sama secara erat untuk memastikan kemampuan negara dalam mengatasi masalah perubahan iklim demi kesejahteraan Keluarga Malaysia sekarang dan pada masa depan.

Baca Juga: Intip Spesifikasi, Warna TNKB, Sampai Harga Sedan Listrik yang Digunakan Presiden Joko Widodo Saat Kunjungi Batang

Saat ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Air (KASA) sedang menyusun Strategi Pembangunan Rendah Karbon Nasional Jangka Panjang sejalan dengan aspirasi pemerintah untuk mencapai emisi neto nol karbon paling cepat pada 2050.

Pemerintah Malaysia juga akan merumuskan Rencana Adaptasi Nasional (MyNAP) terkait dengan dampak perubahan iklim yang akan mencakup rencana aksi dan strategi jangka panjang untuk berbagai sektor.

Ia menyebutkan sektor-sektor tersebut meliputi kesehatan masyarakat, infrastruktur, sumber daya dan keamanan air, pertanian, kehutanan, dan keanekaragaman hayati.

Keputusan itu dicapai pada pertemuan Dewan Aksi Perubahan Iklim Malaysia (MyCAC) yang diadakan secara daring untuk membahas usulan peta jalan pengelolaan banjir. Tujuannya meningkatkan ketahanan dan kesiapan Malaysia dalam menghadapi dampak perubahan iklim.

"Ini karena Malaysia juga terkena dampak perubahan iklim seperti hujan lebat yang mengakibatkan banjir besar," tandas Perdana Menteri Malaysia.

Baca Juga: Kunjungi Batang, Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Mengandalkan Mobil Listrik Genesis

Ismail Sabri Yakoob menyebutkan di antara rencana aksi lainnya adalah mendorong pemerintah negara bagian untuk mengadopsi Indeks Adaptasi Perubahan Iklim Malaysia untuk meningkatkan respons terhadap dampak perubahan iklim.

"Tindakan lainnya adalah mengintegrasikan faktor-faktor perubahan iklim dalam perencanaan, perancangan dan pelaksanaan proyek-proyek di sektor air, dan infrastruktur untuk mengurangi risiko banjir," ungkapnya.

Tidak kalah penting adalah pembahasan usulan penggunaan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) dalam penyelenggaraan acara skala besar.

Sebagai catatan, Indonesia telah melakukan langkah ini dalam presidensi Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20. Pemerintah Indonesia menyiapkan berbagai model kendaraan elektrifikasi, seperti Genesis G80 Electrified, Hyundai IONIQ dan seterusnya, serta penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU di berbagai tempat strategis penyelenggaraan yang berlokasi di Bali.

Selain itu, juga menyepakati kerangka kebijakan pasar karbon yang telah dikembangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Air, yang memberikan pedoman dasar untuk transaksi kredit karbon di Malaysia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI