Krisis Chip Semikonduktor Diprediksi Akan Segera Berakhir

Selasa, 21 Juni 2022 | 15:06 WIB
Krisis Chip Semikonduktor Diprediksi Akan Segera Berakhir
Produk Visteon dalam pengujian serta pengembangan di produk kendaraan roda empat. Sebagai ilustrasi [Visteon].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sachin Lawande, Chief Executive Officer (CEO) Visteon, salah satu pemasok elektronik otomotif terbesar, baru-baru ini memprediksi kekurangan chip semikonduktor akan berakhir pada 2023.

Menurut Lawande, semakin berkembang dunia otomotif, semakin sedikit yang bergantung pada chip semikonduktor dengan desain lama.

Bukan rahasia bahwa kekinian mobil menggunakan chip lama dan inilah alasan mengapa industri otomotif sangat terpukul oleh kelangkaan chip semikonduktor.

Tapi saat ini sebagian besar pembuat chip telah beralih ke desain baru, terutama karena pelanggan terbesar mereka berasal dari sektor teknologi.

Baca Juga: Industri Otomotif Indonesia Perlu Chip Semikonduktor, Jerman Lakukan Peningkatan Investasi

Chip semikonduktor Intel generasi ke-12. Sebagai ilustrasi [Intel via ANTARA].
Chip semikonduktor Intel generasi ke-12. Sebagai ilustrasi [Intel via ANTARA].

"Perusahaan teknologi jelas akan menggunakan chip generasi baru yang hadir dengan peningkatan kecepatan dan efisiensi," ujar Lawande seperti dikutip dari Autoevolution.

Industri otomotif sekarang juga bermigrasi ke desain yang lebih baru, Lawande menambahkan, ini memberi seluruh sektor kesempatan untuk mengakses pasokan semikonduktor yang lebih besar.

Seperti diketahui, pemulihan chip semikonduktor diharapkan bisa terjadi pada paruh kedua 2022. Sementara raksasa teknologi seperti Intel tampaknya belum percaya krisis semikonduktor akan segera berakhir.

Bahkan Intel menyatakan bahwa beberapa sektor industri akan membutuhkan waktu setidaknya hingga 2024 untuk kembali ke tingkat produksi normal sebelum pandemi COVID-19.

Baca Juga: Terjadi Aksi Mogok Pengemudi Truk di Korea Selatan, Begini Dampaknya di Sektor Otomotif

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI