Suara.com - Teknologi kendaraan motor pastinya mengalami peningkatan fitur yang semakin canggih, salah satunya kehadiran sistem pengereman sebagai pendukung keselamatan berkendara.
Pada zaman now, sistem pengereman terbagi menjadi 2 yakni CBS (Combi Brake System) dan ABS (Anti-lock Brake System). Sama-sama menggunakan 3 huruf, ternyata sistem kerjanya pun cukup berbeda lho. Hal ini diungkapkan oleh Danang Priyo Kumoro Selaku Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta.
"CBS berfungsi mengoptimalkan sistem pengereman melalui rem depan dan belakang yang bekerja bersamaan. Sedangkan ABS memungkinkan ban motor tidak mengunci dan selip saat pengendara melakukan hard braking atau pengereman secara mendadak," ujar Danang.
Fungsi dan cara Kerja CBS
Combi Brake System (CBS) didesain untuk memperpendek jarak pengereman dengan memadukan rem depan dan belakang yang bekerja secara bersamaan saat tuas rem ditarik.
Baca Juga: Malaysia Bakal Implementasikan Wajib ABS untuk Sepeda Motor
Saat tuas rem belakang ditarik, kaliper rem belakang dan depan akan memberikan tekanan pada cakram dengan porsi tekanan berbeda secara otomatis.
Dalam kondisi ini, equalizer akan bekerja untuk mendistribusikan daya tekanan menjadi dua, yang satu menuju rem roda belakang dan yang satunya lagi menuju ke tuas ungkit (pada sepeda motor dengan rem belakang tromol).
Gunanya untuk menekan knocker yang akan menekan piston hidrolik untuk kemudian bereaksi mengaktifkan rem cakram depan.
Pada motor yang telah dilengkapi dengan rem cakram belakang, terdapat dua selang minyak rem pada tuas rem belakang, di mana satu menuju kaliper belakang dan selang satunya terkoneksi dengan kaliper depan.
Fungsi dan cara kerja ABS
Baca Juga: Keren, Pria Ini Bisa Punya Perut Six Pack Hanya dalam 2 Hari! Bagaimana Bisa?
Anti-lock Brake System (ABS) berfungsi menjadi roda tidak terkunci saat pengendara melakukan pengereman mendadak sehingga risiko tergelincir akibat roda mengunci dapat dihindari.
Fitur ini bekerja berdasarkan sensor wheel speed yang mendeteksi roda dalam keadaan tidak berputar namun motor tetap melaju. Data dari sensor tersebut akan diterima dan diolah oleh Electronic Control Unit (ECU).
Kemudian data yang telah diolah oleh ECU akan memerintahkan komponen ABS modulator mengatur tekanan fluida di dalam kaliper untuk
memberikan tekanan pada cakram. Saat roda mulai mengunci, ABS modulator akan mengurangi tekanan fluida.
Setelah penguncian roda berkurang, ABS modulator kembali menaikan tekanan fluida untuk mengembalikan pengereman. Peristiwa ini terjadi berulang dalam kurun waktu sepersekian detik.
Sebagai ilustrasi, pengereman dengan ABS dapat digambarkan seperti tangan yang menarik dan melepas tuas rem secara berulang dengan
sangat cepat. Bedanya hal tersebut terjadi secara secara otomatis didukung sistem elektronik.
Disamping itu, apapun jenis sistem pengereman yang ada di sepeda motor kesayangan kita tetap dianjurkan untuk mengoperasikan rem depan dan belakang agar sistem pengereman dapat bekerja dengan optimal.