Suara.com - Toyota Motor Corporation (TMC) mengatakan bahwa pihaknya merencanakan penangguhan produksi di Jepang pada bulan Juni dan Juli karena kekurangan pasokan semikonduktor dan wabah Covid-19 di salah satu negara pemasok.
Pengumuman yang disampaikan raksasa otomotif asal Jepang ini adalah yang ketiga kalinya setelah sebelumnya juga sempat melakukan penangguhan produksi.
Dampak keputusan ini, Toyota memperkirakan akan terjadi penurunan produksi sebesar 12 persen dari rencana semula untuk Juni. Namun tidak mengungkapkan berapa banyak kendaraan yang akan diproduksi pada Juli.
Sebelumnya Toyota telah mengumumkan akan menangguhkan produksi di beberapa pabrik domestik di Jepang mulai 17 Juni 2022. Demikian disebutkan Nikkei.
Baca Juga: Industri Otomotif Indonesia Perlu Chip Semikonduktor, Jerman Lakukan Peningkatan Investasi
Penangguhan produksi akan dilakukan berdasarkan jadwal yang sudah ditetapkan, sebagian ada yang hingga awal Juli.
Penangguhan produksi akan dilakukan di 11 jalur produksi di 7 pabrik. Perusahaan menyampaikan bahwa penangguhan produksi ini akan berdampak pada sekitar 40 ribu unit kendaraan.
Rencana produksi global pada Juni akan direvisi menjadi 750 ribu unit dari semula sebanyak 800 ribu unit.
Beberapa model yang terdampak antara lain Toyota Alphard, Toyota Vellfire, Toyota Voxy, Toyota Land Cruiser, Toyota Corolla, Toyot Corolla Cross, dan beberapa model Lexus.
Namun demikian Toyota tetap mempertahankan rencana produksi tahun fiskal sekitar 9,7 juta unit
Baca Juga: Toyota: Transisi Menuju Kendaraan Listrik Tergantung Pasar