Suara.com - Kepala Eksekutif Ferrari, Benedetto Vigna mengungkapkan model listrik dan hybrid bala menyumbangkan 80 persen dari total penjualan Ferrari pada 2030.
Dalam sebuah pertemuan dengan para investor, Vigna berjanji akan memproduksi mobil yang "lebih unik" untuk peralihan ke kendaraan tanpa emisi.
"Kami percaya kami dapat menggunakan mesin listrik untuk meningkatkan kinerja mobil kami," kata Vigna dikutip dari The Epoc Times.
Lebih lanjut, Vigna mengkonfirmasi rencana perusahaan untuk meluncurkan model listrik pertamanya pada 2025.
Baca Juga: Miliki Posisi Unik di Sektor Pasar Mobil Listrik, Polestar Bakal Rilis SUV Perdana
Ferrari mengungkapkan siap meluncurkan sebanyak 15 model baru dari 2023 hingga 2026.
"Ferrari akan mengembangkan dan membangun motor listrik, inverter dan modul baterai sendiri untuk model listriknya di jalur perakitan baru di pabrik Maranello," ungkapnya.
Seperti pembuat mobil sport lainnya, tantangan Ferrari lebih dari sekadar investasi.
Namun modal besar yang digunakan juga harus dapat mengembangkan kendaraan listrik yang dapat menandingi kinerja tinggi dari mobil berbahan bakar yang sebelumnya sukses dipasarkan.
"Semua yang kami lakukan akan selalu fokus untuk menjadi Ferrari yang khas," tutup John Elkann selaku pemegang pucuk perusahaan Ferrari.
Baca Juga: Bos Ford Motor Company: Pengisian Daya Masih Jadi Masalah Utama Mengadopsi Mobil Listrik