Suara.com - Industri semikonduktor merupakan urat nadi yang memegang peran esensial dalam percepatan transformasi digital. Seiring berkembangnya era industri 4.0, kebutuhan chip semikonduktor terus bertumbuh.
"Selain itu, adanya perkembangan perangkat telekomunikasi dan otomotif khususnya kendaraan listrik (Electric Vehicle atau EV), serta digitalisasi di banyak sektor, juga semakin membuka kesempatan bagi industri semikonduktor," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat pernyataan tertulis pada Jumat (17//6/2022) sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara.
![Ilustrasi chip. [Bru-nO/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/03/15/14769-ilustrasi-chip.jpg)
"Kami melihat, permintaan semikonduktor yang meningkat ini merupakan peluang investasi yang strategis. Indonesia perlu merebut peluang tersebut," tambahnya.
Menperin mengemukakan, Indonesia adalah pasar yang besar bagi produk elektronika. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian memacu tumbuhnya industri semikonduktor. Langkah ini diyakini akan memperkuat struktur manufaktur di dalam negeri sehingga bisa lebih berdaya saing.
![Stan PT Infineon Technologies Batam yang tampil di Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0), Jakarta. Kegiatan ini dalam rangka kunjungan kenegaraan Presiden Republik Federasi Jerman Frank-Walter Steinmeier di Indonesia [ANTARA/HO-Biro Humas Kementerian Perindustrian]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/06/18/99504-pt-infineon-pidi-40-antara-biro-humas-kemenperin.jpg)
Ia menyatakan optimisme bahwa pengembangan industri semikonduktor di Indonesia bisa diakselerasi, misalnya dengan bergabung ke dalam ekosistem industri semikonduktor dunia dan memasuki rantai pasok chip semikonduktor global.
"Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama dengan negara pemain chip global, salah satunya adalah Jerman," tandasnya.
Melalui pertemuan dalam kunjungan kenegaraan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier, Indonesia dan Jerman sepakat untuk meningkatkan investasi di bidang industri berteknologi tinggi dan membuka peluang untuk mengembangkan pabrik semikonduktor di Indonesia agar industri tersebut dapat berperan dalam rantai pasok chip global.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, PT Infineon Technologies Batam, telah berkomitmen untuk peningkatan investasi senilai 35,37 juta euro atau Rp 569,3 miliar untuk peningkatan kapasitas 65 juta per minggu pada 2025. Dan akan bertambah menjadi 83,57 juta euro atau Rp 1,3 triliun untuk kapasitas 150 juta per minggu sampai 2030.
Baca Juga: Simak Riset Tentang Produsen Mobil Listrik Teratas: Dominasi Tesla Diprediksi Selesai di 2024
"Kami menetapkan PT Infineon Technologies Batam sebagai National Lighthouse Industri 4.0 pada tahun ini, setelah melalui berbagai tahapan verifikasi. Sebelumnya di 2021, PT Infineon Technologies Batam telah menerima anugerah INDI 4.0 dari kami untuk kategori Smart Factory," jelas Menperin.