Suara.com - Walaupun produsen kendaraan kini mulai beramai-ramai untuk beralih ke mesin elektrik dari mesin pembakaran internal, namun hal ini tak menutup kemungkinan adanya alternatif baru.
Toyota, Yamaha dan Kawasaki mulai menjajaki potensi mesin hidrogen sebagai 'rencana B' dari kendaraan elektrik. Dan langkah ini juga turut diikuti oleh produsen mesin kendaraan listrik, Bosch.
Dilansir dari Visordown, Bosch punya ide untuk menggunakan sel bahan bakar hidrogen sebagai alternatif baterai lithium-ion konvensional pada kendaraan listrik.
Dengan cara ini, motor listrik kendaraan akan ditenagai oleh sel bahan bakar hidrogen, yang secara teoritis dapat menawarkan jangkauan yang lebih jauh daripada baterai lithium-ion sambil mempertahankan nol emisi di knalpot.
Baca Juga: Toyota: Transisi Menuju Kendaraan Listrik Tergantung Pasar
Sebagai bagian dari rencana hidrogen Bosch, British Motorcycle Federation (BMF) telah menyatakan bahwa pihaknya bertujuan untuk membangun 4.000 stasiun pengisian hidrogen secara global.
Bosch mengatakan bahwa mereka mampu menghasilkan "hidrogen hijau," menggunakan energi terbarukan untuk memberi daya pada proses elektrolisis.
"Hidrogen ini kemudian akan digunakan untuk operasi manufaktur dan mobilitas, dengan kendaraan sel bahan bakar mengisi bahan bakar dengan hidrogen yang telah dikompresi oleh teknologi Bosch," kata Bosch.
Rencana Bosch untuk hidrogen juga meluas ke produksi energi terdesentralisasi. Teknologi yang digunakan untuk ini akan mirip dengan yang digunakan untuk stasiun pengisian hidrogen, yang akan memampatkan hidrogen, yang diperoleh "dari angin atau matahari," menurut Bosch.
Baca Juga: 5 Fungsi Asuransi Kendaraan