Suara.com - Pekan mendatang, 22 Juni, Jakarta berulang tahun ke-495. Sederet acara digelar untuk memperingati hari bersejarah ini. Antara lain Jakarta Fair (9-17/6/2022) di Jakarta International Expo atau JIExpo yang menyuguhkan berbagai macam produk, termasuk dari sektor otomotif.
Wahana pameran ini berlokasi di Kemayoran, tepatnya ruas jalan H Benyamin Sueb. Dipetik dari nama seniman kondang yang kerap dipanggil Benyamin S, Bang Ben, atau Babeh.
Beliau lahir dan dibesarkan di Kampung Utan Panjang, Kemayoran, serta melekat kuat di benak bangsa Indonesia sebagai salah seorang seniman asli Betawi paling seru.
Gaya ceplas-ceplos dan humoris menjadi trade-mark almarhum. Bisa disimak antara lain lewat lawakan dan nyanyiannya. Beberapa lagu bahkan sarat nuansa otomotif, seperti kondisi macet di jalan, sampai lampu pengatur lalu-lintas atau biasa disebut lampu merah.
Sebelum terjun di bidang seni, Benyamin Sueb melakoni pekerjaan di berbagai bidang, mulai bisnis roti sampai menjadi kondektur bus. Bisa jadi, lagu-lagunya yang bertemakan dunia otomotif itu mendapatkan ide selagi beliau berada di ruas jalan Ibu Kota Jakarta.
Bagi pencinta otomotif, momentum ulang tahun Jakarta bisa menjadi ide untuk plesiran bermotor menapaki beberapa titik nostalgia dari aktor dan penyanyi Benyamin Sueb yang lahir 5 Maret 1939, serta wafat 5 September 1995.
Perjalanan bisa berawal dari Jakarta Fair, yang antara lain menampilkan produk-produk kendaraan roda dua dan roda empat. Sebagai catatan, JIExpo Kemayoran juga kerap digunakan untuk pameran sektor otomotif. Di antaranya Indonesia International Motor Show atau IIMS.
Kemudian menuju kawasan Jatinegara, ke alamat Jalan Bekasi Timur Raya Nomor 73. Di situ terdapat Taman Benyamin Sueb.
Berlokasi tidak jauh dari Stasiun Jatinegara, bangunan ini dahulu adalah gedung Kodim 0505 dan diresmikan menjadi taman yang menyandang nama Bang Ben sejak 2018.
Dikutip dari kantor berita Antara, lukisan mural wajah Benyamin Sueb bisa dijumpai di sepanjang tembok Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok hingga Pademangan. Pengendara yang melintas sesekali menengok lukisan baru di kawasan itu.
Lalu di Setu Babakan hadir Kampung Budaya Betawi, yang menurut Biem Triani--putra ketiga Benyamin Sueb sekaligus pemilik klub sepak bola Betawi FC, berlogo wajah Babeh Benyamin Sueb dan didirikan untuk mengenang kesukaan ayahnya akan sepak bola--mampu melestarikan budaya masyarakat asli Jakarta.
Di area Setu Babakan itu kini ada rumah adat Betawi, tempat pagelaran, serta tempat kuliner.
Begitu memasuki kawasan Setu Babakan, pengunjung disuguhi bangunan-bangunan asli Betawi yang tentunya akan membawa kenangan mereka yang pernah lahir di Ibu Kota Jakarta tempo dulu.
Tak hanya itu, pagelaran seni kerap diselenggarakan di kawasan itu, membuat pengunjung serasa di perkampungan Betawi asli dan menjadi betah menikmati keindahan alam serta ditemani panganan khas setempat.
Selamat ulang tahun, Jakarta, dan salam kangen Babeh Benyamin Sueb!