Bos Ford Motor Company: Pengisian Daya Masih Jadi Masalah Utama Mengadopsi Mobil Listrik

Kamis, 16 Juni 2022 | 09:26 WIB
Bos Ford Motor Company: Pengisian Daya Masih Jadi Masalah Utama Mengadopsi Mobil Listrik
Ilustrasi SPKLU untuk pengisian ulang baterai mobil listrik (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Chief Executive Officer (CEO) Ford Motor Company, Jim Farley mengatakan bahwa lamanya waktu pengisian mobil listrik masih menjadi penghalang konsumen beralih ke kendaraan elektrifikasi.

Selain waktu tunggu, stasiun pengisian yang disediakan juga masih belum memadai.

"Pengisi daya saat ini tidak terlalu membantu. Pemilik mobil listrik membutuhkan pengisi daya cepat. Tapi mereka belum mendapatkannya," ujar Jim Farley, dikutip dari Carbuzz.

Ford Mustang Mach-E [Ford Official via ANTARA News].
Ford Mustang Mach-E, mobil listrik andalan Ford [Ford Official via ANTARA News].

Permasalahan yang disampaikan bos Ford ini tampaknya sejalan dengan sebuah studi yang dilakukan David Rempel, profesor dari Universitas Berkeley.

Baca Juga: Aktif di Media Sosial? Ini Saran Jonathan Rea Tentang Kesehatan Mental dari Pengalaman World Superbike 2021

Studi ini mengamati 657 konektor pengisian daya di 181 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) fast charging di area San Fransisco Bay, dan hasilnya 23 persen di antaranya tidak berfungsi.

"Fungsionalitas pengisi daya harus berada pada tingkat tinggi agar ada adopsi EV skala besar," kata Farley.

Studi juga memyimpulkan bila permasalahan pengisian daya tidak hanya berpotensi memperlambat adopsi kendaraan listrik. Tetapi menimbulkan masalah ekuitas yang penting.

Pemilik EV yang tinggal dalam situasi kehidupan alternatif mungkin merasa kesulitan untuk memasang sistem pengisian daya di rumah dan bergantung pada pengisi daya umum. Studi ini juga mencatat hal itu bisa memiliki dampak signifikan pada pengemudi di perjalanan.

Baca Juga: Chevrolet Siap Luncurkan Blazer EV dengan Emblem Mobil Khusus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI