Aktif di Media Sosial? Ini Saran Jonathan Rea Tentang Kesehatan Mental dari Pengalaman World Superbike 2021

Rabu, 15 Juni 2022 | 16:53 WIB
Aktif di Media Sosial? Ini Saran Jonathan Rea Tentang Kesehatan Mental dari Pengalaman World Superbike 2021
Juara dunia Superbike empat musim berturut-turut, Jonathan Rea, menunjukkan medali kehormatan yang didapatnya dari Kerajaan Inggris. Gelar O.B.E [AFP/Yui Mook]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juara dunia World Superbike atau WSBK enam kali asal Irlandia Utara, Jonathan Rea wanti-wanti tentang cara menyikapi komentar dan bijak mengamati postingan di media sosial.

Dikutip Visordown dari BBC Bike Podcast, Jonathan Rea menekankan bahwa ia menjadikan media sosial sebagai alat yang berguna untuk lebih dekat kepada penggemar, sekaligus promosi sponsornya. Akan tetapi, dampaknya terhadap kesehatan mental juga tidak boleh diabaikan. Karena bisa menjadi bumerang.

"Kita tidak bisa lepas dari media sosial, namun pengaruhnya mesti disimak, hampir mirip mata pelajaran di sekolah yang harus dipelajari dengan seksama," ujar bapak dua anak ini.

Pembalap Kawasaki Racing Team WorldSBK Jonathan Rea memacu kecepatannya saat sesi latihan bebas kedua (FP2) WSBK 2021 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (19/11/2021). ANTARA FOTO/Andika Wahyu/wsj. (ANTARA FOTO/ANDIKA WAHYU)
Pembalap Kawasaki Racing Team WorldSBK Jonathan Rea memacu kecepatannya saat sesi latihan bebas kedua (FP2) WSBK 2021 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (19/11/2021) (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

"Kalau ditempatkan di lokasi salah lewat pencintraan yang dibentuk pihak lain, jadinya sulit. Saya pernah mengalami, dan lewat media sosial pula bersuara bahwa saya bukanlah monster seperti yang digambarkan pihak-pihak tertentu tentang saya," demikian tandasnya.

Baca Juga: Kolaborasi Stellantis dan BMW Hadirkan STLA AutoDrive, Sistem Swakemudi Berbasis Valeo SCALA 3 Lidar

Jonathan Rea yang lahir di Larne, Irlandia Utara, 2 Februri 1987 menuruni bakat balap dari sang ayah, Johnny Rea, juara Isle of Man TT 1989 kelas Junior TT ini terang-terangan mencontohkan pengalaman pribadinya melawan troll di media sosial.

Ia menyatakan secara online telah dilecehkan saat perebutan juara dunia WSBK 2021 melawan rider Toprak Razgatlioglu.

"Serasa dilemparkan ke bawah bus saat pihak penyelenggara mengunggah video yang memperlihatkan saya mempertanyakan keabsahan sang pemenang," kata Jonathan Rea.

Sejatinya, di luar sirkuit, Rea dan Razgatlioglu berteman. Akan tetapi, saat bertarung di Magny-Cours, Prancis, terjadi ketegangan karena Rea yang dikalahkan di Race Superpole menanyakan kepada steward apakah Razgatloglu sudah melewati batas lintasan di putaran terakhir.

Percakapan singkat antara Jonathan Rea dan bos Kawasaki Racing Team Guim Roda, ditangkap oleh videografer Dorna dan diposting ke situs resmi. Ketika steward meninjau rekaman balapan, Razgastlioglu setuju bahwa ia telah melakukan pelanggaran, sehingga hasil akhir kemenangan diberikan kepada Rea.

Baca Juga: Selamat Jalan A' Eril, Dengan Rendah Hati Emmeril Kahn Mumtadz Tuliskan Ini Saat Jadi Driver Volkswagen Karmann Ghia

Nah, keputusan kontroversial ini melahirkan komentar panas, berita menjadi viral, dan ujungnya Jonathan Rea menerima gelombang pelecehan di media sosial dalam cara paling ekstrem.

Di satu sisi, Jonathan Rea sebagai petarung diberikan kesempatan untuk protes atau menyampaikan pandangan. Namun di sisi lain, ia menyesalkan cara Dorna memperlihatkan video, "sehingga tergambar sosok saya sebagai the real villain."

"Saya bisa melihat dia berada di trek. Tampak jelas, dan saya berjuang untuk mendapatkan poin. Ini adalah kejuaraan dunia yang dipertaruhkan. Tidak sebatas berlatih keras, saya berkorban waktu, keluarga, sekaligus mempertaruhkan hidup saya," tutur Jonathan Rea.

"Tim dan pabrikan saya tidak memberikan uang jutaan euro dalam setahun untuk balap yang saya geluti ini, dan semua pengorbanan jadi sia-sia hanya dalam bilangan menit," lanjutnya.

Ya, semuanya terjadi dalam waktu singkat. Begitu video diunggah, ia menjadi korban.

"Jika video itu tidak diunggah, pasti semuanya akan baik-baik saja. Dan pihak penyelenggara tampaknya juga tidak menyesali kejadian ini, bahwa saya telah jadi korban di dunia media sosial," tandasnya.

Motor klasik Kawasaki Z 900 RS Jonathan Rea. (visordown.com)
Motor klasik Kawasaki Z 900 RS Jonathan Rea. (visordown.com)

Lebih menyakitkan adalah membaca komentar-komentar di media sosial Instagram di mana video diposting. Ada sekitar 500 sumpah-serapah diterima dalam waktu sejam setelah diposting. Termasuk bully dan intimidasi seperti "kamu akan mati", "kami tahu di mana kamu tinggal".

Toh Jonathan Rea merasa beruntung, segala komentar negatif itu tidak dilancarkan para penggemarnya.

"Meski troll menyakitkan di laman penyelenggara, di laman sendiri penggemar memberikan 95 persen like atau love, dan lima persen tidak suka," tutup Jonathan Rea yang mendapatkan gelar kehormatan atau knighthood dari Kerajaan Inggris, Officer of the Most Excellent Order of the British Empire atau O.B.E.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI