Suara.com - MotoGP adalah salah satu acara balap terbesar yang menampilkan pengendara motor dan kendaraan balap terbaik dunia. Sepeda motor yang digunakan tidak biasa dan memiliki body part khusus dengan harga yang mahal. Mungkin ada yang penasaran harga motor untuk MotoGP berapa? Yuk simak ulasannya berikut ini.
Dalam ajang balap MotoGP, untuk memenangkan perlombaan, sebuah tim harus mengeluarkan uang untuk membeli suku cadang terbaik untuk membuat sepeda balap yang tahan lama dan kokoh yang dapat mencapai garis kemenangan. Biaya sepeda MotoGP tergantung pada kekuatan mesin secara signifikan. Sepeda motor 1000cc harganya lebih mahal dibandingkan dengan sepeda 250cc.
Tidak mudah membuat motor MotoGP karena harga suku cadang bermerek terlalu tinggi dan hanya tim besar yang mampu membelinya. Tim kecil, dengan anggaran rendah, pindah ke pasar ke-2 untuk membeli beberapa bagian sepeda motor. Ini menyebabkan pemotongan biaya tetapi juga menciptakan perbedaan antara keduanya. Berikut rincian lengkap harga motor untuk MotoGP lengkap dengan kontruksi dan suku cadangnya.
Berikut Harga Motor untuk MotoGP
Baca Juga: Pakai Sepeda Motor Sport Fairing, Begini Posisi Berkendara yang Ideal
Sepeda MotoGP biasanya dibuat untuk tiga kelas yakni 250cc, 650cc, dan 1000cc. Untuk yang 1000cc ini dikenal dengan MotoGP, harga sepeda motor ini berbeda. Selain itu, biaya konstruksi juga tergantung pada kualitas bahan yang digunakan di sepeda motor tersebut. Honda, Ducati, dan sepeda tim besar lainnya menghabiskan biaya sekitar 5 juta dolar AS (sekitar Rp 73,7 miliar) untuk sepeda 1000cc sementara tim kecil dapat mengelola sepeda motor tersebut dengan biaya sekitar 1 juta dolar AS (sekitar Rp 14,7 miliar).
Mesin
Mesin adalah bagian terpenting dari sebuah motor MotoGP. Itu memutuskan apakah Anda bisa memenangkan perlombaan atau tidak. Jadi, tim menghabiskan banyak uang untuk bagian ini. Sekitar 30 persen dari biaya sepeda motor dihabiskan untuk mesin dan peningkatannya.
Tim besar seperti Ducati dan Honda menghabiskan 700.000 dolar AS atau sekitar sekitar Rp 10 miliar untuk membuat mesin motor 1000cc sedangkan untuk mesin dengan tenaga yang sama, tim kecil menghabiskan sekitar 200.000 dolar AS (sekitar Rp 2,9 miliar). Dengan demikian, itu menciptakan garis antara pemenang dan pemain di nomor terakhir.
Ban
Baca Juga: Rekomendasi Oli Motor Supra X 125: Pelumas Pabrikan dan Non Pabrikan yang Cocok, Simak di Sini
Ban adalah komponen terpenting lainnya dari sepeda motor MotoGP dan juga harganya mahal. Untuk satu musim penuh, tim harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk GP berikutnya. Untuk setiap balapan mereka harus mengganti ban. Ban Honda atau Ducati berharga sekitar 25.000 dolar AS (kisaran Rp 368 juta) untuk satu Grand Prix sepeda 1000cc.
Bagian lain
Berat motor MotoGP sangat penting dalam balapan. Semakin ringan sepeda motor yang digunakan, semakin mudah ia melayang di udara dengan kecepatan tinggi. Dengan demikian, itu akan membuat jalan ke garis kemenangan dengan mudah.
Untuk membangun bodi sepeda membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Saat ini serat karbon terbaik berharga sekitar 30 dolar AS per kaki persegi (sekitar 442 ribuan rupiah) sementara serat murah juga tersedia dengan harga hanya 16 dolar AS per kaki persegi (kisaran 235 ribu rupiah).
Biaya tidak disengaja
Kecelakaan di balapan MotoGP bukanlah lelucon. Sedikit kontak dapat menyebabkan kecelakaan parah pada pengendara sepeda dan memberikan banyak kerusakan pada pengendara dan sepeda motor. Biaya kecelakaan tergantung pada besarnya kerusakan saat tabrakan.
Untuk motor MotoGP 1000cc, biaya yang tidak disengaja berkisar antara 50.000 dolar (Rp 737 jutaan) untuk tim kecil hingga 200,000 dolar (Rp 2,9 miliar) untuk tim besar karena mereka menggunakan suku cadang mahal di sepeda mereka.
Jika sepeda motor MotoGP memiliki semua fitur yang terbuat dari bahan kelas atas berharga, maka total harga semuanya bisa mencapai 7 juta dolar AS atau kisaran 103 miliar rupiah untuk Grand Prix 1000cc. Demikian ulasan mengenak harga motor MotoGP yang menarik untuk diketahui yang dihimpun dari berbagai sumber.
Kontributor : Ulil Azmi