Suara.com - Harga nyawa mahal, tidak sepadan dengan sepasang sandal jepit. Inilah peringatan yang diberikan Kepala Korps Lalu Lintas atau Kakorlantas Polri, Irjen Pol Firman Santyabudi.
Usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Patuh 2022 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/6/2022), Irjen Pol Firman Santyabudi mengimbau masyarakat lebih taat terhadap aturan lalu lintas.
Salah satunya, berkendara dengan alat pelindung diri. Atau perlengkapan berkendara alias riding gear.
![Kakorlantas Irjen Pol Firman Santyabudi memimpin apel gelar pasukan Operasi Patuh 2022 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/6/2022). [Suara.com/Yasir]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/06/13/33441-kakorlantas-irjen-pol-firman-santyabudi.jpg)
Menurutnya, riding gear hal ini kerap dikesampingkan oleh para pengguna kendaraan roda dua.
"Tidak ada perlindungan pakai sandal jepit. Karena kalau sudah pakai motor, kulit bersentuhan langsung dengan aspal, ada api, ada bensin, ada kecepatan. Makin cepat, makin tidak terlindungi kita itulah fatalitas," jelas Irjen Pol Firman Santyabudi.
"Kalau dibilang sepatu mahal, baju pelindung mahal, ya lebih mahal mana dengan nyawa kita? Tolong itu juga dijadikan pertimbangan," tandasnya
Operasi Patuh 2022 secara serentak digelar di seluruh wilayah Indonesia mulai hari ini. Pelaksanaannya berlangsung selama 14 hari, 13-26 Juni 2022.
Selama Operasi Patuh 2022, disebutkan Irjen Pol Firman Santyabudi tidak akan ada penindakan atau razia di jalan.
"Kami tidak menitikberatkan kepada operasi yang dilaksanakan secara stasioner di jalan maupun mengejar target, menangkap tanda kutip, melakukan penindakan kepada para pelangagar sebanyak-banyaknya. Tidak. Kami akan diaksistensi pada kegiatan operasi tahun ini dengan menggunakan teknologi e-TLE," jelasnya.
Sementara itu, Di sisi lain, pihak Kepolisian akan melakukan penindakan terhadap anggota Polri yang melanggar aturan lalu lintas.