Suara.com - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pada Jumat (10/6/2022) meluncurkan mobil berteknologi listrik, Suzuki Ertiga Hybrid di Indonesia. Ini adalah mobil elektrifikasi pertama Suzuki di Tanah Air.
Mobil hibrida ini, sesuai namanya, menggunakan mesin konvensional berbahan bakar minyak, Integrated Starter Generator (ISG), dan Lithium-Ion Battery. ISG berfungsi sebagai motor dan generator yang menangkap dan menyimpan energi listrik ke baterai litium ion.
Lalu apakah pemilik Suzuki Ertiga lawas bisa mengonversi mobil mereka menjadi mobil hibrida?
"Kami sangat tidak menyarankan. Terlalu banyak sistem yang harus dirubah," Marketing Director PT SIS, Donny Saputra menjawab pertanyaan itu kepada wartawan saat peluncuran Ertiga Hybrid.
Baca Juga: Kemenperin Apresiasi Peluncuran Suzuki Ertiga Hybrid
Ia lebih menyarankan konsumen melakukan tukar tambah dari tipe lama ke hybrid karena menurut dia langkah itu lebih ekonomis.
Sebelumnya diwartakan bahwa ada setidaknya 17 perbedaan antara Ertiga konvesional dengan yang versi hybrid. Selain perbedaan pada sisi mesin, fitur keamanan, hingga desain interior serta eksterior.
SIS sendiri masih menjual Suzuki Ertiga menyediakan versi standar. Tipe standar terdapat pada model GL dan GA.
Menurut Donny, tipe ini untuk menjawab kebutuhan konsumen yang belum ingin beralih ke elektrifikasi.
"Kami tetap menghadirkannya (tipe standar). Karena memang tidak bisa dipungkiri masih ada konsumen yang membutuhkan," tutup Donny.
Baca Juga: Suzuki Ungkap Alasan Menghadirkan Produk Hybrid di Indonesia Lewat Ertiga