Suara.com - Sistem pengereman pada motor menjadi salah satu hal yang wajib diperhatikan. Hal ini terkait keselamatan bikers ketika berkendara motor di jalan.
Bagaimana tidak, jika sistem pengereman pada motor tak lagi berfungsi, maka bikers bisa celaka karena kendaraan yang dikendarai tidak bisa berhenti.
Pada sistem pengereman motor zaman now, hampir semuanya sudah menggunakan rem cakram. Keberadaan rem cakram ini tentunya tak bisa lepas dengan keberadaan minyak rem.
Minyak rem ini memiliki peran yang cukup vital pada komponen motor. Namun, tak jarang bikers mengabaikan dan tak merawat minyak rem.
Baca Juga: Ada Kebocoran Minyak Rem, Honda Recall Ratusan Motor Model Ini
Bikers wajib tahu apa itu minyak rem sendiri. Berikut beberapa deretan fakta mengenai minyak rem pada motor seperti yang dijelaskan oleh Danang Priyo Kumoro selaku Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta.
1. Gunakan spesifikasi yang sesuai
Minyak rem memiliki titik didih akibat panas yang ditimbulkan dari gesekan kampas rem dan cakram. Saat kondisi minyak rem mulai jelek, titik didihnya akan menurun.
Titik didih rendah bisa menimbulkan gelembung-gelembung udara dan berpoteni membuat angin palsu terperangkap dalam sistem pengereman.
Angin palsu ini sangat berbahaya karena bisa membuat rem tidak bekerja maksimal secara tiba-tiba. Maka dari itu gunakanlah minyak rem sesuai spesifikasi yang dianjurkan oleh pabrikan.
Baca Juga: Honda Recall 262 Unit Motor Akibat Kebocoran Minyak Rem
2. Fungsi dan cara kerja dari minyak rem
Minyak rem berfungsi untuk mendorong piston di kaliper rem agar kampas bisa menjepit cakram sesuai
tekanan saat tuas master rem ditarik.
Selain itu, minyak rem juga bekerja mengurangi panas akibat gesekan logam pada komponen sistem pengereman, yakni kampas dan cakram.
Pada sistem pengereman hidrolik (rem cakram), tanpa minyak rem, sistem rem hidrolik tidak akan bekerja meski tuas rem sudah ditarik berkali-kali sekuat tenaga. Begitu pun saat volume minyak rem berkurang, kinerjanya tidak akan maksimal.
3. Masa pakai minyak rem
Minyak rem memiliki masa pakai yang panjang, sehingga tidak perlu diganti setiap kali melakukan servis. Namun setelah pemakaian lebih kurang 24 ribu kilometer atau 2 tahun, minyak rem wajib diganti untuk menjamin fungsi pengereman sepeda motor tetap optimal.
4. Periode pergantian minyak rem
Selain setiap 24 ribu kilometer, penggantian juga harus dilakukan ketika kondisi minyak rem sudah tidak layak pakai. Ciri ini bisa dilihat pada warnanya yang mulai keruh dan kotor serta volumenya berkurang. Selain bisa merusak komponen pengereman, kurangnya perhatian pada minyak rem juga bisa membahayakan pengendara.
Kondisi minyak rem yang buruk bisa merusak seal karet di master rem dan seal di kaliper rem serta saluran minyak rem jadi berkarat. Dampaknya, cairan rem ini akan bocor sehingga fungsi pengereman menjadi berkurang dan berpotensi membuat rem tidak bekerja optimal. Selain itu juga bisa mengganggu penampilan motor akibat karat yang timbul.