Suara.com - Membeli mobil bekas atau mobkas adalah salah satu alternatif di tengah keterbatasan biaya untuk membeli mobil. Harganya dijamin lebih murah dibandingkan mobil baru.
Akan tetapi, kewaspadaan tidak boleh dikendorkan. Sebaiknya tidak langsung tergiur saat mendapati mokas dengan harga terlalu miring atau terlampau murah. Istilah populernya too good to be true.
Setidaknya, ada beberapa alasan umum mengapa mobil harga murah patut dicurigai sebagaimana dikutip dari mobil88.
Berikut daftar pengecekan visual dan berdasar dokumen yang perlu dilakukan bila ada mobil bekas dijual terlalu murah:
Baca Juga: Ini Daftar Kendaraan yang Tidak Perlu Ganti Pelat Warna Dasar Putih
Surat-Surat Tidak Lengkap atau Tidak Sesuai
Agar bisa beroperasi di jalan raya secara legal, sebuah kendaraan harus memenuhi syarat kelengkapan dokumen. Sebut saja Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) serta Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Ini jadi penanda siapa pemilik sah di mata hukum dan bukti kalau kendaraan teregistrasi.
Ada penjual yang menawarkan mobil dengan surat-surat tidak lengkap. Misal hanya menyertakan BPKB atau STNK. Ada juga kasus lain seperti mengawinkan surat dari mobil berbeda agar minimal memiliki pelat nomor sehingga tampak legal di jalanan.
Dalam kondisi seperti ini tidak mungkin mobil dijual dengan harga normal. Berisiko karena menyulitkan dalam hal pengurusan dokumen dan bahkan bisa menimbulkan kecurigaan.
Dalam skenario terburuk bisa jadi unit yang dibawa pulang ternyata barang curian. Untuk itu, biasanya mobil dengan kondisi seperti ini dijual murah sebagai kompensasi atas timbulnya risiko bagi pembeli.
Baca Juga: Produksi Mobil Baru Terkendala Chip Semikonduktor, Saatnya Penjualan Mobkas Ditingkatkan
Tidak sedikit penjual melepas kendaraannya dengan harga rendah agar cepat laku karena pernah mengalami kecelakaan. Bukan tidak mungkin perbaikan yang dilakukan pun seadanya guna menekan anggaran mereka. Untuk itu, teliti baik-baik dan kalau memungkinkan dibantu orang berpengalaman.
Bekas tabrakan minor mungkin tidak menimbulkan masalah besar. Paling banter kurang sedap dipandang bila perbaikan tidak dilakukan sebagaimana mestinya.
Namun, sebaiknya lupakan untuk membeli mobkas bekas kecelakaan cukup parah. Dikhawatirkan hal ini mengganggu struktur rangka kendaraan.
Seperti diketahui, banjir kerap melanda beberapa daerah di Indonesia. Tak sedikit menelan korban berupa mobil pribadi.
Begitu sudah terendam dan diperbaiki lantas biasanya turut dijual dengan harga miring agar cepat laku. Untuk itu, ada baiknya lakukan inspeksi secara menyeluruh atau cari unit dari sumber terpercaya.
Kurang Terawat
Jangan heran kalau menemukan mobil murah namun kondisinya tergolong kurang terawat. Tampak kurang perhatian dari pemilik dan dibiarkan tidak terawat bahkan sampai rusak. Mungkin, harganya sangat menarik tapi waspada kala mengincar mobil seperti ini.
Kalkulasi perbaikan perlu dilakukan secara matang sebelum dibeli. Ketahui bagian mana saja yang harus mendapat sentuhan. Jangan lupa juga untuk pertimbangkan apakah waktu dan dana layak dianggarkan ketimbang membeli unit yang lebih sehat namun lebih mahal.
Hasil Modifikasi
Umumnya, orisinalitas kendaraan akan mempertahankan nilai jual. Meski begitu, tidak sedikit konsumen membuat mobilnya tidak lagi dalam keadaan standar. Mau eksterior, interior, mesin, hingga ke audio. Ini urusan selera walau kala dijual harganya bisa di bawah pasaran atau minimal "jual rugi" atas hasil modifikasi yang sudah dilakukan.
Sah-sah saja untuk membeli mobil dalam kondisi seperti ini hanya tetap perlu kewaspadaan. Pasalnya, modifikasi bisa berdampak buruk pada kinerja hingga ketahanan komponen. Beberapa kondisi malah sangat tidak dianjurkan karena dianggap berbahaya. Di samping itu, besar kemungkinan modifikasi akan menggugurkan garansi pabrikan.