Menyikapi Pengemudi Arogan di Jalan, Persiapkan Waktu Perjalanan dengan Baik

Selasa, 07 Juni 2022 | 11:59 WIB
Menyikapi Pengemudi Arogan di Jalan, Persiapkan Waktu Perjalanan dengan Baik
Road rage. Sama-sama naik darah karena disalip dan alami tabrakan di jalan raya. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini ulah pengemudi arogan sempat meramaikan dunia maya. Perilaku itu dinamakan road rage atau sikap agresif hingga mengarah ke serangan fisik dan verbal yang ditunjukkan pengemudi kendaraan bermotor kepada pengguna jalan lainnya.

Mulai penghinaan kasar, termasuk teriakan, sampai unjuk kekuatan pemukulan yang ditargetkan kepada pengemudi lain, pejalan kaki atau pengguna jalan lainnya bisa terjadi. Dilakukan dalam upaya untuk mengintimidasi atau melepaskan kekesalan atau ketidaksukaannya.

Praktisi Road Safety & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan bahwa kasus-kasus seperti ini banyak mengakibatkan tindak anarkis atau perusakan.

Ilustrasi perempuan terkejut saat menyetir. (Shutterstock)
Ilustrasi berteriak saat menyetir (Shutterstock)

"Tapi biasanya berakhir dengan tidak berlanjut menjadi kasus hukum. Damai dalam pertimbangan restorative justice," ujar Jusri Pulubuhu dalam keterangannya.

Baca Juga: Chris Pratt Menunggang Triumph Scrambler di "Jurassic World Dominion", Hanya Tiga Unit di Dunia

Jusri menjelaskan bahwa pemicu pengemudi agresif biasanya berhubungan dengan kekuasaan, dimensi kendaraan lebih besar atau kendaraan yang dikemudikan lebih mahal dan mewah.

Sedangkan penyebabnya adalah kesadaran aturan hukum dan tata tertib berlalu lintas di jalan yang lemah, kesadaran berbagi yang lemah, dan penegakan hukum pasca kejadian yang kurang tegas.

Menghadapi perilaku pengemudi seperti ini, Jusri menyarankan agar pengemudi menyediakan spare waktu untuk setiap perjalanan, sehingga tidak dalam tekanan waktu saat mengemudi.

Selain itu, rencanakan rute perjalanan, hindari rute-rute macet ataupun titik-titk yang dikenal sebagai area rawan.

Baca Juga: London Rayakan Platinum Jubilee Sri Ratu, Parkir Bumper to Bumper Tidak Masalah

"Jadi antisipasi segala kemungkinan terburuk dan mengalah kepada pengguna jalan yang agresif. Karena jika terjadi insiden, kedua belah pihak yg terlibat akan rugi," tutup Jusri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI