Suara.com - Harley-Davidson mengumumkan akan kembali melanjutkan produksi sepeda motornya mulai 6 Juni setelah menghentikan aktivitas dua pekan.
"Penangguhan telah berlangsung 19 hari. Lebih lama dari proyeksi awal yang diperkirakan berlangsung dua minggu," ujar juru bicara perusahaan, dikutip dari Nasdaq.
Akibat penangguhan produksi yang dilakukan pabrikan motor besar asal Amerika Serikat ini, saham Harley-Davidson turun sekitar 2,2 persen menjadi 35,34 dolar Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya Harley-Davidson mengatakan akan menghentikan perakitan dan pengiriman sepeda motor selama dua minggu. Kecuali untuk model listriknya, LiveWire karena masalah suku cadang dari pemasok.
Pembuat sepeda motor ikonik itu mengatakan pemasok pihak ketiga yang tidak diidentifikasi memiliki masalah kepatuhan peraturan dengan komponen.
Sejauh ini, produksi di dua pabrik di Wisconsin dan Pennsylvania telah dihentikan.
"Tidak ada indikasi bagaimana ini berdampak pada bisnis atau bagaimana berdampak pada unit yang telah dibuat," kata Jaime Katz, analis ekuitas senior di Morningstar.
Perusahaan mengungkapkan bahwa kekurangan semikonduktor mempengaruhi jalur produksi dan sedang dicarikan solusi untuk menggunakan komponen alternatif.
Mereka juga mencatat bahwa pemasoknya berpotensi terkena dampak negatif oleh perubahan persyaratan hukum atau peraturan.
Baca Juga: Gunakan Teknologi Nissan LEAF, Tim Ini Siap Berlaga di Formula E Jakarta 2022