Kendaraan Listrik Dinilai Bukan Satu-satunya Cara Mengurangi Emisi Karbon dari Industri Otomotif

Kamis, 02 Juni 2022 | 14:30 WIB
Kendaraan Listrik Dinilai Bukan Satu-satunya Cara Mengurangi Emisi Karbon dari Industri Otomotif
Ilustrasi mobil listrik (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Asosiasi Industri Otomotif Italia (ANFIA), Paolo Scudieri menekankan bahwa kendaraan listrik bukan satu-satunya cara untuk mengurangi emisi karbon dari industri otomotif.

Menurutnya metode lain bisa digunakan untuk memenuhi target yang sama sambil mempertahankan pengetahuan dan lapangan pekerjaan di Italia.

"Kendaraan listrik (EV) seharusnya tidak menjadi satu-satunya metode untuk mengurangi emisi karbon. Teknologi lain dapat membantu dekarbonisasi emisi yang dihasilkan oleh industri otomotif," ujar Paolo Scudieri, dikutip dari Autoevolution.

Mobil bertenaga hidrogen. (cvworld.cn/sohu.com)
Mobil bertenaga sel hidrogen. Sebagai ilustrasi  (cvworld.cn/sohu.com)

Saat ini komisi Eropa telah mengusulkan pengurangan 100 persen emisi CO2 pada 2035. Hal ini dinilai mengancam industri otomotif dengan mesin pembakaran.

Baca Juga: Kemenperin Kerja Sama dengan NEDO untuk Teknologi Tukar Pakai Baterai Kendaraan Listrik

Transisi menuju EV dinilai semakin jelas memperlihatkan bahwa dunia kekurangan logam penting yang diperlukan untuk memproduksi EV. Akibatnya upaya penambangan besar-besaran akan diperlukan agar bisa memenuhi permintaan yang meningkat bahkan hanya untuk pasar Eropa.

Ditambah lagi dengan minimnya infrastruktur untuk mendukung transisi, termasuk pemerataan titik pengisian antarwilayah.

Ilustrasi emisi karbon dioksida dari industri (Shutterstock).
Ilustrasi emisi karbon dioksida dari industri (Shutterstock).

Scudieri mengungkapkan, banyak kekhawatiran yang akhirnya membuat para pelaku industri harus berfokus ke kendaraan listrik bertenaga baterai atau BEV yang saat ini didominasi produsen Asia. Hasilnya ada risiko hilangnya sekitar 73.000 pekerjaan di Italia.

Dia menambahkan bahwa 450 pembuat suku cadang mobil di Italia dari 2.200 berisiko tutup karena tidak bisa mengalihkan produksi ke kendaraan listrik.

"Biofuel, bahan bakar sintetis, dan hidrogen juga dapat berkontribusi untuk mengurangi emisi karbon," ungkapnya.

Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Industri Otomotif, Kemenperin Kerja Sama dengan JICA

Terakhir Scudieri menekankan, pengembangan biofuel dan EV dapat dengan cepat membantu mencapai target pengurangan daripada memilih langsung beralih ke EV.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI