Hadirkan Inovasi di Balap Formula E, Michelin Gunakan Bahan Ramah Lingkungan

Kamis, 02 Juni 2022 | 13:12 WIB
Hadirkan Inovasi di Balap Formula E, Michelin Gunakan Bahan Ramah Lingkungan
Ban Michelinuntuk balap FIA Formula E. (Dok. Michelin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menyambut balap single seater Formula E di Jakarta, Indonesia, salah satu komponen penting yang diusung ke sirkuit adalah ban. Michelin sebagai perusahaan mobilitas berkelanjutan hadir menyediakan kebutuhan laga satu ini.

Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi, Michelin siap menyambut musim ke-8 dari ajang balap  di bawah naungan Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) yaitu FIA Formula E.

Formula E menjadi wadah bagi Michelin agar dapat terus berinovasi dan mengembangkan teknologi untuk mencapai sustainable mobility, selaras target perusahaan untuk masa depan yang berkelanjutan.

Michelin Formula E. (Dok. Michelin)
Michelin Formula E. (Dok. Michelin)

Michelin adalah salah satu founding fathers dari balap Formula E yang digelar perdana September 2014. Ajang balap kendaraan tenaga alternatif ini menjadi wadah untuk mengembangkan teknologi baru serta ban masa depan.

Baca Juga: Cukup Cas di Rumah, Mobil Listrik Wuling Tak Bergantung Stasiun Pengisian

Selama tujuh musim balap FIA Formula E, Michelin menghasilkan tiga generasi ban balap dimensi baru, juga memadukan konsistensi dan ketahanan luar biasa, baik dalam kondisi jalanan kering maupun basah.

Salah satu hal menarik tentang keterlibatan Michelin di Formula E, tidak hanya mengembangkan teknologi dan performa ban, namun turut melindungi lingkungan. Mulai proses produksi ban, pengangkutan ban hingga ke titik tujuan ajang Formula E, semuanya mengutamakan netralitas emisi karbon.

Michelin Formula E. (Dok. Michelin)
Michelin Formula E. (Dok. Michelin)

Di ajang Formula E, driver mendapatkan delapan ban atau dua set per kejuaraan, tercatat sebagai kejuaraan di bawah payung FIA dengan konsumsi ban paling sedikit.

Atau kata lainnya dibutuhkan lebih sedikit produksi ban serta kebutuhan penutup ban, yang membantu Michelin mewujudkan pengurangan jejak karbon.

Mirko Pirrachio, Manager Program Formula E Michelin mengatakan bahwa format kualifikasi baru di Formula E memberikan dampak kepada penentuan strategi ban.

Baca Juga: Stephan Winkelmann: Lamborghini Bakal Luncurkan Supersport Hybrid Sebelum Totalitas ke Mobil Listrik

"Mengingat alokasi ban yang dimiliki pembalap, kualitas dan performa ban yang konsisten tampil prima menjadi sangat penting meskipun pakai ban yang sama berulang kali," jelasnya pada Kamis (2/6/2022).

"Keunggulan MICHELIN Pilot Sport yang fleksibel dan tahan lama memungkinkan driver bisa menerapkan pengaturan dan tekanan ban yang sesuai," paparnya.

Selain itu, sistem teknologi connected tyre yang terdapat di ban memudahkan tim Michelin untuk melacak performa ban, seperti memantau tekanan ban dari jarak jauh dan menghasilkan data yang terenkripsi.

Michelin Formula E. (Dok. Michelin)
Michelin Formula E. (Dok. Michelin)

Mirko Pirrachio memperkirakan kemungkinan kondisi cuaca akan panas saat balapan Formula E digelar di Jakarta. Akan tetapi bukan kali pertama bagi ban MICHELIN Pilot Sport EV dalam menghadapi berbagai kesulitan di medan sirkuit.

Berbicara soal Group’s All Sustainable yang berupaya meraih titik ideal dalam keseimbangan antara kebutuhan 3P (People, Profit, Planet), MIchelin telah meluncurkan set Le Mans 24 Hours 2021, ban balap pertama dengan komposisi 46 persen terbuat dari bahan alami, seperti karet alam, karbon hitam pada ban yang habis masa pakai, serta bahan alami seperti kulit jeruk dan lemon, minyak bunga matahari, resin tumbuhan pinus, sampai material baja dari kaleng bekas.

Ban ini merupakan bukti nyata dari rencana Michelin untuk memproduksi ban yang sepenuhnya berkelanjutan pada 2050, dengan target sementara 40 persen pada 2030.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI