Suara.com - Lexus memperkirakan penjualan mobilnya akan mengalami penurunan di Eropa sepanjang 2022 sebagai dampak dari invasi Rusia ke Ukraina. Dua negara itu termasuk pasar terbesar Lexus di Benua Biru.
Pada 2021 lalu Lexus menjual sebanyak 72.441 unit kendaraan di seluruh Eropa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 19.638 unit mobil terjual di Rusia dan 1.881 unit lainnya di Ukraina.
Tetapi pada tahun pengiriman mobil ke dua negara yang tengah berperang itu tak bisa dilakukan. Sejak Rusia menyerang Ukraina, ekspor mobil ke kedua negara tak bisa dilakukan.
“Kami hanya bisa mengandalkan mobil yang sudah ada di Rusia untuk penjualan tahun ini,” ujar Spiros Fortinos, dikutip dari Automotive News.
Baca Juga: Perusahaan Mobil Patungan Rusia Bersiap Pasok Komponen Lagi
Lexus hanya berhasil menjual 1.738 unit di Rusia sepanjang periode Januari hingga April.
Akibat penurunan penjualan di seluruh Rusia dan Ukraina, merek premium asal Jepang tersebut memperkirakan hanya akan mampu menjual sekitar 50.000 unit kendaraan di seluruh wilayah Eropa tahun ini.
Meski demikian, Fortinos meyakini, kehadiran Lexus RX baru mampu mendongkrak penjualan saat diluncurkan di Eropa akhir tahun ini.
"Sekitar 87 persen dari penjualan Lexus di Eropa adalah model SUV dan jajaran merek akan semakin didukung oleh kedatangan RZ electric pada awal tahun depan," tegas Fortinos.
Baca Juga: Produksi Mobil Baru Terganggu Pasokan Wire Harness Dari Ukraina