Suara.com - Bahan bakar dengan jenis oktan tinggi disebut-sebut bisa membuat komponen kendaraan berumur panjang. Performa mesin akan lebih terjaga dan jarak tempuh jadi lebih jauh karena pembakaran mesin motor yang lebih sempurna.
Selain itu, BBM beroktan tinggi juga membuat performa mesin lebih enteng karena tidak adanya kerak-kerak sisa pembakaran.
Namun apakah hal ini benar adanya, atau justru memberi dampak negatif terhadap kendaraan?
Mengutip Wahana Honda, secara teknis bensin dengan nilai oktan tinggi seperti Research Octane Number (RON) 92 memang lebih irit dibandingkan bensin bernilai oktan 88 atau 90.
![Pengendara mengisi BBM di SPBU. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/05/05/67115-spbu.jpg)
Terlebih, makin kecil RON, makin mudah pula cairan bensin untuk terbakar. Sehingga, pembakaran bensin dengan kadar oktan 92 lebih efektif dibandingkan RON 88 dan 90.
Keuntungan lain menggunakan bensin RON 92 adalah pembakarannya yang lebih sempurna, sebab baru terbakar setelah bensin bersentuhan dengan busi. Hal ini sekaligus membuat silinder kendaraan jadi bersih.
Kapan Jadi Efek Negatif?
Motor dengan rasio kompresi mesin rendah bakal mengeluarkan efek samping negatif jika dipaksa minum bensin oktan tinggi.
Bensin dengan nilai oktan yang tinggi akan semakin sulit untuk terbakar. Maka butuh rasio kompresi mesin yang tinggi untuk bisa membakar bensin beroktan tinggi.
Jika bensin memiliki oktan terlalu tinggi dan kompresi mesin rendah, mesin tidak mampu membakar semua bensin sehingga masih terdapat sisa. Dengan kata lain, proses pembakaran di ruang bakar jadi enggak sempurna.
Baca Juga: Cari Sumber Daya Alternatif, BMW Bakal Hadirkan Pabrik Bebas Bahan Bakar Fosil