Bos BMW Sebut Produksi Mobil Jerman Bakal Terhambat Tanpa Gas Rusia

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Selasa, 24 Mei 2022 | 19:58 WIB
Bos BMW Sebut Produksi Mobil Jerman Bakal Terhambat Tanpa Gas Rusia
Ilustrasi pabrik mobil. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Produsen mobil Jerman ternama, BMW saat ini berusaha untuk berinvestasi dalam energi matahari, panas bumi, dan hidrogen untuk mengurangi ketergantungannya pada pengiriman gas alam yang berasal dari eksportir asing, termasuk Rusia.

Dilansir dari RT, hal ini disampaikan oleh kepala produksi BMW Milan Nedeljkovic.

Nedeljkovic mengatakan bahwa pembuat mobil, yang mengandalkan gas alam untuk 54% dari konsumsi energinya pada tahun 2021.

Terkait hal ini, mereka sedang mencari untuk menambahkan panel surya ke pabrik, dan saat ini sedang mendiskusikan rencana untuk mengangkut hidrogen ke pabrik Leipzig dengan pihak berwenang setempat.

Baca Juga: Keluh Kesah Pengguna Daihatsu Xenia Keluaran Terbaru: Mobilnya Disewa, Pas Balik Kondisinya Malah Bikin Ngelus Dada

"Hidrogen sangat cocok untuk menurunkan atau bahkan sepenuhnya mengkompensasi permintaan gas," katanya.

Manajer puncak telah mengakui bahwa pasokan gas Rusia sangat penting untuk seluruh industri, yang dilaporkan berkontribusi hampir seperlima dari PDB-nya.

Logo BMW (Shutterstock)
Logo BMW (Shutterstock)

"Industri kami menyumbang sekitar 37% dari konsumsi gas alam Jerman," kata manajer puncak ketika ditanya apa yang akan terjadi pada pabrik BMW jika terjadi penghentian pengiriman gas dari Rusia.

"Bukan hanya BMW tetapi seluruh sektor akan terhenti," kata Nedeljkovic.

Perusahaan juga ingin menggunakan panel surya bersama dengan energi panas bumi di lokasi produksi barunya di Debrecen, Hongaria, yang diharapkan menjadi pabrik mobil pertama di dunia yang beroperasi sepenuhnya tanpa bahan bakar fosil.

Baca Juga: Ketua IMI Tunjukkan Mobil Presiden Mercedes-Benz 500SEL, Spesifikasinya Setara Milik Kepala Negara Amerika Serikat

Nedeljkovic ditanya tentang potensi energi nuklir, yang menyumbang hampir setengah dari pasokan energi Hongaria, tetapi saat ini sedang dihapus di Jerman.

"Energi nuklir bisa menjadi faktor stabilisasi, terutama di masa-masa sulit ini. Untuk produksi kami sendiri, kami mengandalkan sumber energi regeneratif," jawabnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI