Bensin Meroket Usai Mengembargo Minyak dari Rusia, Negara-Negara Eropa Malah Kehabisan Sanksi

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Sabtu, 21 Mei 2022 | 17:04 WIB
Bensin Meroket Usai Mengembargo Minyak dari Rusia, Negara-Negara Eropa Malah Kehabisan Sanksi
Ilustrasi bensin. (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kegagalan negara-negara anggota Uni Eropa untuk menyetujui embargo minyak Rusia menunjukkan bahwa blok tersebut mencapai batas kemampuannya untuk menjatuhkan sanksi keuangan terhadap Moskow.

Dilansir dari RT, hal itulah yang dilontarkan oleh seorang diplomat Uni Eropa kepada Euractiv minggu ini.

"Jika ada kekacauan dengan minyak Rusia, bayangkan apa yang akan terjadi dengan proposal untuk melarang gas," kata diplomat yang tidak disebutkan namanya itu.

Pernyataan ini keluar setelah pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa pada hari Senin (16/5/2021) pekan ini.

Baca Juga: Galakkan Olahraga Otomotif, Ini Bentuk Dukungan ITDC dan MGPA

"Paket sanksi ke-7 terhadap Moskow akan sangat sulit. Kami sangat dekat untuk mencapai batas kami. Apa yang akan disertakan paket ke-7?"

Ilustrasi SPBU.[Unsplash/Sophie Jonas]
Ilustrasi SPBU.[Unsplash/Sophie Jonas]

Negara-negara anggota Uni Eropa telah gagal menyetujui proposal untuk melarang impor minyak Rusia, setelah lebih dari 10 hari pembicaraan, dengan Hungaria memimpin sekelompok negara yang menolak tindakan tersebut.

Embargo yang direncanakan terhadap minyak mentah Rusia adalah bagian dari paket sanksi keenam, yang diusulkan pada 4 Mei, atas konflik Ukraina.

Negara-negara yang sangat bergantung pada minyak Rusia, termasuk Hongaria, Republik Ceko, Slovakia, dan Bulgaria, telah berulang kali menyatakan keberatan mereka terhadap larangan tersebut.

Pemerintah Hungaria mengatakan embargo akan memberikan pukulan yang melumpuhkan bagi ekonomi.

Baca Juga: Kemenperin Dorong Perusahaan Otomotif Mendaftar Program LCEV

Diplomat itu mengatakan kepada Euractiv bahwa meskipun ada kemajuan dalam pembicaraan dengan Hungaria mengenai vetonya terhadap proposal Eropa untuk embargo minyak Rusia, suasana menunjukkan bahwa "kami bahkan mengambil langkah mundur."

Dia mengatakan bahwa sikap Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban tentang masalah ini menempatkan pemerintah lain dalam posisi yang sulit, jika pihak Budapest mendapatkan apa yang diinginkannya, akan sulit bagi orang lain, seperti Bulgaria, untuk menjelaskan kepada orang-orang mengapa mereka tidak mendapatkan konsesi serupa.

Uni Eropa telah terpecah tentang bagaimana mengakhiri ketergantungannya pada energi Rusia. Para ahli mengatakan bahwa larangan langsung terhadap minyak dan gas dari pemasok utama benua itu tidak mungkin.

Orang-orang Eropa sudah berjuang dengan inflasi yang meningkat dan melonjaknya harga bensin dan jenis bahan bakar lainnya serta makanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI