Suara.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat wholesales atau distribusi mobil baru dari pabrikan ke dealer mengalami penurunan 15,9 persen pada April. Yaitu menjadi 82.877 unit dari bulan sebelumnya, Maret 2022 yang membukukan 98.544 unit.
Penjualan retail atau penjualan mobil dari dealer ke konsumen pada April turun 9,3 persen menjadi 81.615 unit. Penjualan retail pada Maret berjumlah 89.965 unit.
Melihat penyusutan penjualan yang terjadi, Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto mengatakan ada beberapa faktor yang membuat penjualan April 2022 menurun.
Beberapa faktor di antaranya, berakhirnya relaksasi PPnBM, bulan Ramadhan, dan pasokan chip semikonduktor.
Baca Juga: Daftar Mobil yang Kurang Laris Sepanjang April 2022
"Memang relaksasi PPnBM berakhir di Maret menjadi faktor. Sementara masuk April sudah bulan puasa. Selain itu juga ada kendala di supply chain microchip," ujar Jongkie Sugiarto saat dihubungi Suara.com.
Dengan beberapa faktor yang disebutkan, Jongkie Sugiarto menyatakan belum bisa memperkirakan apakah nantinya penjualan mobil baru akan kembali mengalami kebaikan pada bulan berikutnya.
"Mudah-mudahan bisa naik lagi. Tapi belum tahu apakah akan bisa kembali seperti penjualan Maret," papar Jongkie Sugiarto.
Meski ada penurunan penjualan per bulan, namun secara year on year (YoY) atau dari April 2021 ke April 2022 ternyata ada kenaikan. Pada April 2021 wholesales tercatat 78.908 unit, sementara di April 2022 menjadi 82.877 unit, artinya ada kenaikan penjualan 3.969 unit atau 5 persen.
Baca Juga: Daftar 10 Mobil Terlaris April 2022, Penjualan Avanza Kembali Bersinar
Sementara dari retail sales juga ada kenaikan dari 79.502 unit di April 2021 menjadi 81.615 unit di April 2022. Artinya ada kenaikan 2.113 unit atau 2,7 persen.