Infografis
Suara.com - Mitsubishi Motors Corp dan Nissan Motor Co meluncurkan kendaraan listrik (EV) murah yang dikembangkan bersama untuk pasar Jepang.
"Saya yakin bahwa (kendaraan baru) yang mewakili aliansi akan menjadi pengubah permainan untuk kendaraan listrik di Jepang," jelas Makoto Uchida, Chief Executive Officer (CEO) Nissan dikutip dari India Times.
Dengan menghadirkan mobil listrik murah, kedua perusahaan otomotif yang tergabung dalam aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi ini dapat mengambil bagian dari pasar mobil berdimensi mini atau kei car.
![Pilot seat pada All-New Nissan ROOX berdimensi imut [Nissan Global].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/09/18885-nissan-roox-1.jpg)
Kei car sendiri memiliki penjualan yang cukup besar di Jepang. Tercatat model ini menguasai 40 persen penjualan mobil di negara itu.
Baca Juga: xEV Center Toyota Milik PT TMMIN Resmi Jadi Lokasi Pengembangan Teknologi Kendaraan Terelektrifikasi
Aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi telah mengumumkan rencana perusahaan untuk menggelontorkan dana sebesar 26 miliar dolar Amerika Serikat (AS) yang berfokus pada pengembangan EV, termasuk kei car dalam lima tahun ke depan.
Nissan bakal meluncurkan EV ringan pertamanya yang diberi nama Sakura dengan harga 13.891 dolar AS atau setara Rp 204 juta dan tambahan subsidi dari pemerintah Jepang.
Sementara Mitsubishi Motors menghadirkan mobil listrik eK X dengan harga sekitar 1,85 juta yen atau setara Rp 213 juta.
Kedua carmaker mengatakan akan mulai menjual jajaran mobil listrik baru saat musim panas di Jepang.
Baca Juga: Mobil Listrik DFSK Turut Lancarkan KTT G20 di Bali
"Orang-orang yang dulu berpikir bahwa EV terlalu mahal akan menjadi sedikit lebih tertarik pada EV dan akan bersedia mencobanya," tutup Riho Suzuki, manajer produk regional Nissan.
