Suara.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung di Bali pada akhir 2022 dihadiri para petinggi dari berbagai negara dan memiliki aktivitas sangat padat.
Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo juga mendorong pemakaian kendaraan operasional bertenaga listrik. Tujuannya, lewat pemakaian mobil ramah lingkungan bisa menunjukkan komitmen bangsa Indonesia dalam menyikapi pengurangan emisi karbon berkaitan Paris Agreement atau UNFCCC 2015 tentang mitigasi perubahan iklim, adaptasi, dan pembiayaan secara internasional.
Untuk mendukung KTT G20, pada 25 Maret 2022 PLN meluncurkan program SPKLU Ultra Fast Charging di beberapa titik di Bali. Kegiatan ini diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
DFSK juga turut serta dalam kegiatan yang berlangsung di Central Parkir ITDC Nusa Dua itu, dengan memboyong DFSK Gelora E.
Inilah cara DFSK dalam berpartisipasi membantu kelancaran KTT G20 dari segi mobilitas dan logistik.
"Amanat Presiden Joko Widodo yang ingin menggunakan kendaraan listrik sebagai operasional selama KTT G20 menjadi ajang pembuktian industri otomotif Indonesia sudah maju dan siap menjadi basis pengembangan kendaraan listrik di Indonesia," ungkap Marketing Head of PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi.
"DFSK sudah ikut serta dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air dengan memasarkan DFSK Gelora E yang 100 persen ditenagai oleh baterai dan menjadi kendaraan komersial listrik ringan pertama di Indonesia," tambahnya.
DFSK Gelora E yang ada di Indonesia ditawarkan dalam dua model, yakni minibus dan blind van. Keduanya bisa digunakan sebagai kendaraan operasional untuk membantu kelancaran mobilitas para peserta KTT G20. Utamanya sebagai kendaraan shuttle yang mendukung kelancaran logistik selama acara berlangsung.
Sebagai sebuah kendaraan komersial yang bisa diandalkan untuk dunia usaha, DFSK Gelora E memiliki dimensi 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT). Dimensi ini memberikan kabin ekstra luas dan lapang, serta dipadukan kemampuan berkendara yang bisa diandalkan.
Baca Juga: Peretas Berhasil Bobol Mobil Listrik Tesla dari Jarak Jauh
DFSK Gelora E Minibus hadir dalam kapasitas tujuh penumpang dan bisa dimaksimalkan lebih banyak lagi.
Model minibus ini cocok untuk digunakan sebagai kendaraan angkutan shuttle di lingkungan KTT G20 dan tentunya nyaman dan ramah lingkungan untuk digunakan karena bebas polusi.
Varian lain adalah DFSK Gelora E Blind van yang memiliki panjang kabin mencapai 2,63 m (luas 4,8 m kubik).
Sebagai sumber tenaga, DFSK Gelora E mengandalkan baterai Lithium-ion kapasitas 42 kWH, dan sanggup untuk menyuplai energi DFSK Gelora E sejauh 300 KM (berdasarkan metode pengujian New European Driving Cycle/NEDC).
Untuk pengisiannya, tidak memerlukan waktu yang lama berkat dukungan fast charging sehingga pengisian daya 20 - 80 persen hanya membutuhkan 80 menit.