Suara.com - Perusahaan sepeda motor kenamaan asal Amerika Serikat, Harley-Davidson menyatakan bakal menghentikan perakitan dan pengiriman sepeda motor selama dua minggu. Terkecuali untuk model kendaraan roda dua bertenaga listrik, yaitu LiveWire.
Dikutip kantor berita Antara dari Reuters pada Jumat (20/5/2022), penghentian sementara yang dilakukan Harley-Davidson ini disebabkan masalah pengadaan suku cadang dari pemasok.
Disebutkan bahwa pemasok pihak ketiga yang tidak diidentifikasi memiliki masalah kepatuhan peraturan dengan komponen. Dan sejauh ini, produksi di dua pabrik Harley-Davidson yang berlokasi di Wisconsin dan Pennsylvania telah dihentikan operasionalnya.
"Tidak ada indikasi dampak pada bisnis atau unit yang telah dibuat," jelas Jaime Katz, analis ekuitas senior di Morningstar sebagaimana dikutip Reuters.
Dalam pengajuan 10-k baru-baru ini, Harley-Davidson mengungkapkan bahwa kekurangan chip semikonduktor mempengaruhi jalur produksi. Saat ini pihaknya sedang mencari alternatif untuk memperoleh komponen itu.
Harley-Davidson juga mencatat bahwa pihak pemasok berpotensi terkena dampak negatif akibat perubahan persyaratan hukum atau peraturan.
Harley-Davidson mulai mengalihdayakan produksi sepeda motor untuk Uni Eropa (UE) pada 2018 sebagai tanggapan atas tarif pembalasan yang dikenakan badan ekonomi Eropa itu terhadap produk baja dan aluminium Amerika Serikat.
Selama dua tahun terakhir, perusahaan berjuluk The American Iron ini memperluas hubungan bisnis dengan pemasok asing untuk mengurangi kenaikan biaya bahan baku dalam negeri.
Harley-Davidson yang berbasis di Milwaukee melaporkan penurunan laba kuartal pertama pada April 2022.
Gangguan rantai pasokan chip semikonduktor telah merusak penjualan sepeda motor di Amerika Utara, akibatnya produksi menurun dan mengakibatkan stok dealer menjadi lebih sedikit. Sementara itu margin ditekan biaya produksi yang menjadi lebih tinggi.
Baca Juga: 4 Hal yang Sebaiknya Dihindari saat Mencuci Motor