Suara.com - Lamborghini Urus adalah produk kategori Sport Utility Vehicle (SUV) perdana dari Lamborghini. Platform yang digunakan berbagi dengan fasilitas Volkswagen Group sebagai induk perusahaan ini. Saat itu kelahirannya ditunggu-tunggu sekaligus dipertanyakan: apakah membawa DNA supercar khas Lamborghini.
Kekinian, Lamborghini Urus menjadi salah satu SUV paling bertenaga, serta bakal dihadirkan dalam versi mobil listrik atau Electric Vehicle (EV).
Dikutip kantor berita Antara dari Hindustan Times berdasar artikel Drive awal pekan ini, Mitja Borkert, Kepala Desain Lamborghini menyatakan sebuah pandangan tentang Lamborghini Urus.
Yaitu kemungkinan akan hadir Lamborghini Urus full listrik, meski produksinya tidak dalam waktu dekat.
Baca Juga: Selandia Baru Siapkan Skema Bantuan Pembelian Mobil Listrik Bagi Warganya
Laporan sebelumnya menyatakan bahwa Lamborghini sedang dalam proses mengembangkan model full listrik pertamanya yang bakal diperkenalkan pada 2027.
Tahun lalu, Lamborghini mengumumkan investasi senilai 1,5 miliar euro untuk transisi menuju elektrifikasi. Saat itu, belum diketahui model listrik pertama Lamborghini.
Namun lewat penuturan Mitja Borkert, diperkirakan Lamborghini Urus termasuk yang akan menjadi full listrik sesuai rencana perusahaan.
"Cepat atau lambat, Lamborghini Urus akan menjadi versi listrik ... secara aturan di dunia dan penerimaan sosial, trend akan bergerak ke produk elektrifikasi," jelasnya.
"Saya tidak mengatakan sekarang bahwa penerus Urus menggunakan tenaga listrik, namun untuk membuat mobil listrik, mobil jenis ini lebih masuk akal," imbuh Mitja Borkert.
Selain berfokus pada Lamborghini Urus Electric, ia menyebutkan bahwa Lamborghini akan terus menawarkan kendaraan dengan mesin pembakaran (Internal Combustion Engine atau ICE) selama memungkinkan secara hukum. Akan tetapi era elektrifikasi tidak bisa dihindari.
"Orang-orang saat ini masih berpikir bahwa mesin V10 memiliki ikatan emosional. Namun saya tidak tahu apakah dalam 40 tahun mendatang anak-anak muda masih akan senang ICE. Saya juga seseorang yang mencintai mesin ICE, namun saya tidak takut berpindah ke produk tenaga listrik," pungkas Mitja Borkert.
Baca Juga: Meski di Afrika Belum Dilirik, Lelaki Nigeria Ini Hasilkan Mobil Listrik