Selandia Baru Siapkan Skema Bantuan Pembelian Mobil Listrik Bagi Warganya

Kamis, 19 Mei 2022 | 08:10 WIB
Selandia Baru Siapkan Skema Bantuan Pembelian Mobil Listrik Bagi Warganya
Ilustrasi mobil listrik (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selandia Baru terus mematangkan rencana menuju pemenuhan kesepakatan berdasarkan Paris Agreement 2016. Yaitu berkaitan perubahan iklim dan komitmen mencapai emisi karbon nol bersih pada 2050.

Dikutip kantor berita Antara dari Assosiated Press awal pekan ini (16/5/2022), Pemerintah Selandia Baru menyatakan pihaknya akan memberi dukungan keuangan bagi keluarga berpenghasilan rendah untuk mengganti kendaraan bensin dan diesel dengan kendaraan hybrid atau mobil listrik (EV). Tujuannya sebagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Pemerintah setempat berencana untuk menghabiskan 569 juta dolar Selandia Baru dalam program uji coba sebagai bagian dari perencanaan yang lebih besar. Yaitu mencakup subsidi bagi bisnis untuk mengurangi emisi, peralihan ke bus ramah lingkungan pada 2035, serta pengumpulan limbah makanan di tepi jalan untuk sebagian besar rumah tangga pada akhir dekade.

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern. [Marty MELVILLE / AFP]
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern [AFP/Marty Melville]

"Ini adalah hari penting dalam transisi ke masa depan rendah emisi. Kami semua telah melihat laporan terbaru tentang kenaikan permukaan laut dan dampaknya di Selandia Baru. Kami tidak bisa meninggalkan masalah perubahan iklim sampai semuanya terlambat untuk diperbaiki," jelas Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru sebagaimana dikutip dari Associated Press.

Disebutkannya bahwa setiap komunitas dan sektor memiliki peran untuk berkontribusi. Dan langkah mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil akan membantu rumah tangga dari gejolak kenaikan harga.

Baca Juga: Meski di Afrika Belum Dilirik, Lelaki Nigeria Ini Hasilkan Mobil Listrik

Rencana ini menetapkan target untuk mengurangi total km perjalanan mobil sebesar 20 persen selama 13 tahun ke depan dengan menawarkan pilihan transportasi yang lebih baik di kota-kota serta pilihan untuk pengendara sepeda dan pejalan kaki.

Program-program tadi akan menggunakan dana tanggap darurat iklim (CERF) senilai 4,5 miliar dolar Selandia Baru. Pejabat mengatakan bahwa dari waktu ke waktu, uang yang dikumpulkan dari penghasil emisi rumah kaca utama akan mendukung keuangan program daripada uang yang dipungut dari pajak rumah tangga.

Beberapa detail yang perlu ditambahkan menurut Associated Press adalah rencana penggantian kendaraan berbahan bakar fosil. Disebutkan bahwa pemerintah Selandia Baru akan menyelesaikannya dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Terjun ke Bisnis Mobil Listrik, Samsung Lebih Memilih Menjadi Pemasok Komponen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI