Terjun ke Bisnis Mobil Listrik, Samsung Lebih Memilih Menjadi Pemasok Komponen

Rabu, 18 Mei 2022 | 15:00 WIB
Terjun ke Bisnis Mobil Listrik, Samsung Lebih Memilih Menjadi Pemasok Komponen
Ilustrasi chip semikonduktor, banyak dihasilkan perusahaan teknologi [Bru-nO/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peralihan industri otomotif menuju mobil listrik (EV) turut menarik minat sejumlah perusahaan teknologi untuk ikut ambil bagian.

Tercatat sejumlah perusahaan teknologi seperti Apple dan Xiaomi mulai dikabarkan sedang mengerjakan proyek mobil listrik.

Namun Samsung sepertinya memutuskan untuk memilih jalan lain. Perusahaan teknologi asal Korea Selatan ini memilih untuk tidak terjun langsung membuat mobil listrik.

Logo Samsung. [Shutterstock]
Logo Samsung, sebagai ilustrasi [Shutterstock]

Seperti dilaporkan The Korea Times, Samsung justru memilih untuk menjual lebih banyak komponen ke pembuat EV sebagai strategi bisnis.

Baca Juga: Termasuk Daerah Wisata Super Premium, Labuan Bajo Sudah Miliki Unit Mobil Listrik

Eksekutif Senior Samsung yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa perusahaan tidak akan membuat merek kendaraan listrik sendiri. Alasan utamanya adalah bahwa Samsung percaya upayanya di segmen EV yang sudah terbentuk tidak akan menghasilkan keuntungan.

Namun sebagai pemasok komponen untuk industri EV, Samsung juga ingin menghindari potensi konflik dengan klien.

"Samsung masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam menangani masalah desain yang berpusat pada penanganan bisnis EV yang sudah jadi. Ini akan menghabiskan banyak biaya dan mungkin memiliki nilai yang tidak bisa dijamin dari sudut pandang Samsung,” kata salah satu sumber, dikutip dari Sam Mobile.

Dengan semakin ketatnya persaingan di bisnis smartphone, Samsung memilih untuk lebih bergantung pada bisnis komponen untuk menghasilkan keuntungan. Perusahaan akan memasok komponen seperti chip penggerak otonom, modul kamera, baterai, dan layar OLED.

Jika Samsung membuat EV sendiri, maka perusahaan harua bersaing langsung dengan sejumlah pabrikan mobil yang selama ini menjadi pelanggannya.

Baca Juga: The Best 5 Oto: Honda CR-V Bakal Launching di China, Suzuki Ertiga Hybrid ke Indonesia, Divisi Mobil Listrik Nissan

Oleh karena itu, menurut sumber, perusahaan tidak ingin terjebak dalam situasi tersebut dan gugatan pelanggaran paten dari para pesaingnya.

"Mengingat posisi perusahaan dan kekuatan yang solid dalam komponen, memiliki manajemen yang jelas dan efektif dengan klien akan sangat berarti. Pelajaran penting lain yang dipelajari Samsung dari perjuangan Apple adalah untuk selalu memiliki kesadaran akan manajemen yang berfokus pada kepatuhan," tegas sumber kedua.

Singkatnya, Samsung merasa dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan hanya dengan tetap menjadi pemasok komponen untuk produsen EV daripada membuat EV sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI