Nissan : Kelangkaan Cip Sudah Masuk Tahap New Normal

Sabtu, 14 Mei 2022 | 06:34 WIB
Nissan : Kelangkaan Cip Sudah Masuk Tahap New Normal
Ilustrasi diler Nissan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Chief Operating Officer Nissan Motor Corporation, Ashwani Gupta krisis cip semikonduktor saat ini sudah masuk pada fase new normal.

Menurutnya, saat ini hampir semua orang tahu mobil baru kesulitan untuk mendapatkan pasokan chip semikonduktor. Dengan begitu kurangnya pasokan chip bukan lagi hal yang aneh bagi perusahaan otomotif.

"Kekurangan chip global tidak akan hilang dalam semalam. Persediaan terbatas yang ada merupakan normal baru," ujar Ashwani Gupta dikutip dari Autoevolution pekan ini.

Lebih lanjut, Gupta melihat, masalah cip semikonduktor tidak akan berakhir dalam waktu cepat. Bahkan masalah ini belum akan berakhir sampai akhir tahun ini.

Baca Juga: Geely China Siap Akuisisi Renault Korea Motors, Beli 34 Persen Saham Senilai 207 Juta Dolar Amerika

"Kekurangan cip kemungkinan akan tetap menjadi masalah besar hingga setidaknya 2024," ungkapnya.

Krisis cip semikonduktor global membuat produsen otomotif mengurangi atau memangkas pemakaiannya sehingga lini produksi bisa terus beroperasi. Langkah ini antara lain dilakukan oleh Ford Motor Company, General Motors, BMW, dan beberapa perusahaan lainnya.

Tercatat General Motors memilih untuk tidak menyertakan fitur pengisian daya nirkabel, radio HD, serta modul bahan bakar pada mobil-mobil barunya.

Sementara Cadillac tidak menyertakan fitur hands-free untuk Escalade keluaran tahun 2022. Kemudian BMW juga mulai mengirimkan beberapa mobil tanpa layar touchscreen.

Kekinian, sebagaimana dikutip dari Automotive News, Ford Motor Company bakal memasarkan dan mendistribusikan Ford Explorer tanpa chip operasional pendingin ruangan (AC) di bangku baris kedua.

Baca Juga: Penjualan Global Toyota Mengalami Peningkatan Tahunan, Pertama Kali Seperti Sebelum Pandemi COVID-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI