Suara.com - Hadir dalam acara halalbihalal di Gedung Negara Grahadi Surabaya atas undangan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kendaraan Bupati Sumenep Achmad Fauzi tampak seru.
Dikutip dari kantor berita Antara, dalam acara yang berlangsung Rabu (11/5/2022) ia menggunakan mobil listrik berbasis baterai buatan Hyundai sebagai kendaraan dinas.
Langkah ini senada dengan yang dilakukan para pemerintah daerah lainnya, antara lain Gubernur Jawa Barat sampai Bupati Gorontalo.
"Ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Program Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan," paparnya saat ditemui di Surabaya.
Baca Juga: Tesla Gigafactory Shanghai Ekspor Mobil Listrik ke Slovenia
Kepala Daerah di kabupaten paling ujung timur Pulau Madura ini telah menggunakan mobil listrik Hyundai jenis sedan dengan pelat merah nomor polisi M 1 VP sebagai mobil dinas sejak 2021.
"Saya ingin ikut serta mengampanyekan dan mendukung yang menjadi harapan Pemerintah Pusat,” ujar Achmad Fauzi.
Menurutnya, dengan menggunakan kendaraan listrik sebagai mobil dinas turut menyukseskan program pemerintah, khususnya terkait ketahanan, efisiensi dan konservasi energi yang ramah lingkungan.
Achmad Fauzi juga menambahkan bahwa ia adalah kepala daerah pertama di Jawa Timur yang menggunakan mobil listrik berbasis baterai sebagai kendaraan dinas.
Di sisi lain, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dibantu anak usaha PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk swasta, sejak 2020 hingga 2025 mendatang mencanangkan pembangunan sebanyak 2.400 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
Sebanyak 10 SPKLU di antaranya telah berdiri dan dioperasikan yang tersebar di wilayah Jawa Timur.
Peluang bisnis SPKLU dinilai memiliki prospek menggiurkan mengingat tren penjualan mobil listrik terus meningkat.
Hasil riset PLN menunjukkan minat masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik berada di atas rata-rata keinginan warga negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Pada 2020, penjualan mobil listrik naik 46 persen, berbanding terbalik dengan mobil konvensional yang terdata menurun hingga 14 persen.
Berdasarkan roadmap yang disusun Kementerian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM), potensi jumlah kendaraan listrik di Indonesia pada 2030 mencapai 2,2 juta mobil listrik dan 13 juta motor.